Palembang, JITOE.com – Kondisi curah hujan harian yang masih tinggi di Sumatera Selatan menyebabkan sembilan sungai di wilayah ini masuk dalam status siaga. Tiga sungai tercatat berstatus siaga 1, lima sungai siaga 2, dan satu sungai mencapai siaga 3.
Tinggi muka air rata-rata dilaporkan sudah mencapai 5 meter, memicu kekhawatiran akan potensi banjir di beberapa kawasan.
Kepala Tim Hukum dan Komunikasi Publik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII, Didi Zulfikar, mengungkapkan bahwa peningkatan tinggi muka air ini terpantau melalui automatic water level recorder (AWLR) yang dimiliki oleh BBWS Sumatera VIII. Data tersebut dapat diakses melalu situs resminya yang diperbarui secara berkala.
“Benar, ada sembilan sungai yang statusnya siaga terpantau dari alat AWLR milik BBWS Sumatera VIII. Status siaga berarti telah terjadi kenaikan tinggi muka air yang cukup signifikan,” ungkap Didi, Selasa (28/01/2025).
Dari sembilan sungai yang terpantau, berikut rincian tingkat siaga:
- Siaga 1:
- Sungai Komering (AWLR Sungai Dua) dengan TMA 6,24 meter
- Sungai Enim (AWLR Sukaraja) dengan TMA 5,22 meter
- Sungai Lematang (AWLR Modong) dengan TMA 6,18 meter
- Siaga 2:
- Sungai Musi (AWLR Sekanak) dengan TMA 3,91 meter
- Sungai Ogan Selatan (AWLR Babatan Saudagar) dengan TMA 5,99 meter
- Sungai Batanghari Leko (AWLR Teluk) dengan TMA 5,89 meter
- Sungai Lematang (AWLR Sungai Rotan) dengan TMA 4,87 meter
- Sungai Lalan (AWLR Bayung Lencir) dengan TMA 3,73 meter
- Siaga 3:
- Sungai Musi (AWLR Pengumpulan) dengan TMA 5,82 meter
Didi mengingatkan masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan. Dengan curah hujan harian yang masih tinggi, risiko banjir dapat meningkat, terutama di wilayah dengan drainase yang buruk atau aliran sungai yang terhambat.
Dia mengimbau masyarakat agar mempersiapkan langkah antisipasi jika debit air terus naik. Selain itu, sangat penting menjaga kebersihan saluran air, baik di lingkungan perumahan maupun sungai, dengan tidak membuang sampah sembarangan.
“Membuang sampah sembarangan juga dapat menghambat aliran air sehingga genangan lebih lama surut,” pungkasnya. (*)