Heboh Bright Gas 3 Kg Non-Subsidi, Pertamina Tegaskan: Hoaks!
Jakarta, JITOE.com – Kemunculan tabung elpiji 3 kg berwarna pink atau Bright Gas menjadi perbincangan hangat di media sosial. Pasalnya, tabung gas yang sebelumnya identik dengan varian 5,5 kg dan 12 kg kini terlihat dalam ukuran 3 kg dengan label “Non-Subsidi.”
Perubahan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama karena pemerintah berencana membatasi penjualan LPG bersubsidi di tingkat pengecer.
Dalam beberapa unggahan di X.com (Twitter), netizen menyebut bahwa gas melon semakin sulit didapat dan kini mulai bermunculan versi non-subsidi dengan harga yang jauh lebih tinggi, sekitar Rp 42.000 per tabung. Banyak warganet yang mempertanyakan kebijakan ini dan melontarkan kritik tajam kepada pemerintah serta Pertamina sebagai penyedia LPG.
Menanggapi kabar yang beredar, PT Pertamina Patra Niaga dengan tegas membantah bahwa pihaknya telah meluncurkan Bright Gas 3 kg non-subsidi sebagai pengganti gas melon bersubsidi. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menegaskan bahwa informasi tersebut adalah hoaks.
“Informasi tersebut hoaks. Belum ada seperti itu,” kata Heppy, Minggu (02/02/2025). Ia menambahkan bahwa hingga saat ini, Pertamina hanya memproduksi Bright Gas dalam kemasan 5,5 kg dan 12 kg.
Meskipun menyangkal adanya peluncuran baru, sebenarnya Pertamina pernah merilis Bright Gas 3 kg pada Juli 2018 sebagai bagian dari diversifikasi produk LPG nonsubsidi.
Pada saat itu, tabung gas berwarna merah muda tersebut diperkenalkan dalam program uji pasar yang berlangsung selama enam bulan. Distribusinya terbatas di wilayah Jabodetabek dan Surabaya, dengan tujuan memberikan alternatif bagi konsumen yang tidak berhak menerima subsidi LPG.
Dalam masa uji coba, sebanyak 3.500 tabung Bright Gas 3 kg tersedia di Jakarta dengan harga berkisar antara Rp 39.000 hingga Rp 56.000 per tabung isi ulang. Namun, setelah uji pasar berakhir, produk ini tidak didistribusikan secara luas ke seluruh Indonesia.(*)