Palembang, JITOE.com – LRT Sumsel kini mendukung pembayaran non-tunai melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di seluruh stasiun. Penumpang dapat membeli tiket dengan mudah menggunakan berbagai aplikasi pembayaran digital, sehingga menjadikan transaksi lebih praktis dan efisien.
Pilihan pembayaran non-tunai yang ditawarkan mencakup kartu uang elektronik dari Bank Himbara dan Bank Daerah, serta pembayaran melalui QRIS, yang kini tersedia di seluruh stasiun LRT Sumsel.
“LRT Sumsel bersama Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel (BPKARSS) terus berkomitmen untuk meningkatkan layanan demi kenyamanan para pengguna. Dengan berbagai pilihan pembayaran non tunai, perjalanan menggunakan LRT Sumsel menjadi semakin praktis dan menyenangkan,” kata Manager Humas KAI Divre III Palembang, Aida Minggu (26/01/2025).
Saat ini, 13 stasiun LRT Sumsel telah mendukung pembayaran menggunakan QRIS, sementara 6 stasiun lainnya juga dilengkapi mesin EDC (Electronic Data Capture) untuk transaksi dengan kartu. Beberapa stasiun utama yang menyediakan kedua metode pembayaran tersebut antara lain Stasiun Bandara SMB II, Stasiun Asrama Haji, Stasiun Bumi Sriwijaya, Stasiun Ampera, Stasiun Polrestabes, dan Stasiun DJKA.
LRT Sumsel melayani masyarakat setiap hari mulai pukul 05.06 WIB hingga 20.43 WIB dengan rute dari Stasiun DJKA hingga Stasiun Bandara SMB II. Tarif tiket bervariasi, yakni Rp5.000 untuk perjalanan antar stasiun non-bandara dan Rp10.000 untuk rute menuju atau dari Stasiun Bandara SMB II.
Menurut Aida, adopsi inovasi pembayaran non-tunai ini berdampak positif pada peningkatan jumlah penumpang. Selama tahun 2024, LRT Sumsel mencatat 4.350.217 penumpang, naik 6,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 4.082.637 penumpang.
Rata-rata jumlah penumpang harian mencapai 12.448 orang, menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap transportasi umum yang modern dan praktis.(*)