Jitoe – Kotor, hitam, berbau dan ditutupi sampah. Seperti itulah pemandangan yang terlihat di sepanjang Sungai Lebak Cindo, di Jalan Radial Palembang Sumatera Selatan (Sumsel).
Anak Sungai Musi yang berada di tengah perkotaan, menjadi salah satu sungai kecil yang masuk program restorasi dan normalisasi Sekanak-Lambidaro Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang.
Program yang sudah dilakukan sejak tahun 2017 lalu, seakan ingin kembali membangkitkan julukan ‘Venesia dari Timur’. Di mana, anak sungai di Kota Palembang, menjadi sarana transportasi perairan dengan kualitas air yang bagus.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Palembang Akhmad Bastari, restorasi dan normalisasi anak Sungai Musi Palembang tersebut, untuk mengembalikan kualitasi sungai seperti yang ditargetkan Wali Kota (Wako) Palembang Harnojoyo.
“Wako ingin sungai di Palembang seperti sebelumnya. Jadi sarana transportasi, air bersih, pariwisata dan ekonomi rakyat. Bagaimana air ini tidak berbau dan berwarna dan bisa dilewati perahu,” ucapnya, usai meninjau Sungai Lebak Cindo Palembang, Jumat (5/3/2021).
Dalam meningkatkan kualitas air di anak Sungai Musi ini, Pemkot Palembang sudah membangun Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) di kawasan Selayur Palembang.
IPAL skala perkotaan yang merupakan kerjasama dengan Australia ini, akan menyambung pipa sepanjang 8 kilometer ke rumah-rumah di pinggiran anak sungai.
“Jadi tidak ada lagi kotoran septitank yang dibuang ke sungai, namun melalui pipa. Target tahun 2022 akhir, sambungan rumah sanitasi skala perkotaan akan dilakukan. Sehingga tidak ada lagi polusi air,” ujarnya.
Limbah domestik yang disalurkan ke IPAL tersebut, akan diolah dan disalurkan ke Sungai Musi sesuai dengan standar baku lingkungan.