Pertanian

Teknologi 5G Pada Pertanian Pintar

Oleh: Pudiyaka

Negara super power China sudah bergerak sangat agresif membangun pertanian super canggih.  Mengapa demikian? Karena pemerintah China berpandangan bahwa pertanian itu menghasilkan produk primer untuk kebutuhan manusia sepanjang masa.  Manusia bisa menunda membeli perhiasan, tetapi tidak bisa menunda membeli makanan karena akan berhadapan dengan rasa lapar.  Ditambah lagi China juga cukup menguasai teknologi 5G yang dapat dihandalkan untuk mendukung mewujudkan pertanian pintar.

Keberadaan pertanian akan tetap eksis selama masih ada kehidupan manusia di bumi ini.

Faktanya, seperti yang terjadi di Indonesia, pada masa pandemi Covid-19, sektor pertanian malah terus meningkat, sedangkan banyak sektor yang lain mengalami kelesuan.

China sangat agresif menerapkan pertanian pintar dengan teknologi 5G.  Jawaban praktisnya adalah populasi penduduk China itu sebanyak seperempat jumlah penduduk bumi ini, merupakan ladang bisnis raksasa.  China sadar hal itu merupakan peluang yang menjanjikan tentang produk yang paling dibutuhkan oleh umat manusia.

Baca Juga:   Gerakan Sumsel Mandiri Pangan Masuk Sekolah Ubah Mindset Siswa dari Pembeli Jadi Produsen

Pembangunan China jangka panjang dengan pengembangan teknologi kuncinya dengan menerapkan investasi besar untuk membangun green house untuk pertanian pintar dengan teknologi 5G.  Dibutuhkan investasi besar, tetapi hitungan mereka dalam jangka panjang yang ingin diraih.    Lagi pula China telah membuktikan dengan pertanian teknologi tinggi bisa menghasilkan produktivitas terus meningkat. Buktinya beberapa dekade yang lalu produksi tomat Amerika Serikat tidak bisa diungguli China.  Namun sekarang produk itu China telah mengunggli Amerika Serikat.

Sejak 1995 produksi tomat China telah mengungguli sebagai produsen tomat terbesar di dunia, dan sulit tertandingi karena volume produksi peringkat ke-2 hanya sepertiga dari yang dihasilkan China saat ini.

Baca Juga:   Sinyal Merah Produksi Padi di Sumsel

Tanpa basa-basi lagi pertanian tomat China dengan teknologi 5G yang dioperasikan melalui pengintegrasian dalam sistem pemasaran digital.

Pertanian tomat di China sudah menjadi komoditi ekspor. Pada tahun 2018 ekspor tomat  China mencapai nilai 3 triliun rupiah terbesar di dunia.  Hasil dari pengembangan pertanian teknologi 5G dengan mengembangkan rumah kaca pintar dan menanam 18 jenis tomat yang berasal dari seluruh dunia.  Pengembangan pertanian pintar tersebut didukung oleh perusahaan telekomunikasi China mobile, China Unicom, China Telecom dan China Broadcasting Netwoek, sehingga produksi bisa terus meningkat dengan cepat. (*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button