JITOE – Pasar Ikan Modern (PIM) yang terletak di Jalan MP Mangkunegara, Simpang Patal, kecamatan Ilir Timur II Palembang kini kondisinya terbengkalai.
Saat Pimpinan dan anggota Komisi II DPRD Kota Palembang, melakukan sidak ke Pasar Ikan Modern (PIM), Senin (20/6/2022) ditemukan perlengkapan dan peralatan yang menjadi aset PIM banyak rusak dan tak berfungsi sebagaimana mestinya.
Misalnya, lift yang tidak berfungsi, cold storage (gudang pendingin) yang tidak digunakan karena alasan beban listrik yang tinggi dan mesin pembuat es kristal juga tidak difungsikan karena aktivitas jual beli ikan di PIM tidak berjalan.
Selain itu, PIM pertama di Palembang tersebut juga kotor dan berdebu, bahkan ada kotoran kucing dan anjing.
Baik lantai dasar maupun lantai 2 hanya ada beberapa aquarium ikan hias dan beberapa orang yang mengaku sebagai pengelola dan petugas keamanan.
“Perlu kita ketahui, pembangunan PIM ini dibangunan Kementerian KKP RI, bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan ikan segar bagi masyarakat. Tapi nyatanya bangunan ini terbengkalai dan perlengkapan dan peralatan yang ada di dalamnya tidak difungsikan, tentu kami dari Komisi II sangat menyayangkan hal ini,” kata Ketua Komisi II, Abdullah Taufik, didampingi Wakil Ketua Sudirman, Sekretaris Hibbani, anggota Fahrie Adianto, M Akbar Alfaro, dan M Arfani, serta opd terkait lainnya.
Atas dasar temuan lapangan tersebut, pihaknya meminta mendesak kepada PT Patralog, pengelola PIM dan dinas Perikanan Kota Palembang, segera menyusun langkah ke depan agar PIM bisa beroperasional kembali.
“Kami akan segera memanggil pihak terkait, untuk menindaklanjuti fakta lapangan ini,” katanya.
Wakil Ketua Komisi II, Sudirman mengatakan, terkait bisnis di PIM, operasionalnya sudah di serahkan oleh Dinas Perikanan kepada PT Patralog.
“Apakah nanti ada penyertaan modal, akan kita kaji secara mendalam, yang pasti mereka harus paparan dulu mengenai konsep kerja dan peluang lainnya,” katanya.
Sementara itu, anggota komisi II, Fahrie Adianto menegaskan, PT Patralog selaku pengelola, harus berinovasi dalam melaksanakan tugasnya.
“Adanya isu bahwa PIM ini jadi tempat asusila dan penyediaan tempat narkoba, tidak benar. Karena disini ada petugas yang berjaga siang dan malam,” kata Fahrie.
Direktur Keuangan PT Patralog, David, saat dimintai keterangan terkait terbengkalainya PIM, enggan berkomentar.
“Jangan saya yang bicara, tanyakan saja pada Dinas Perikanan,” kata David yang merupakan mantan tenaga honorer pemkot Palembang itu. (*)
Berita Pagi
Editor: M. Anton