Ustadz Dipolisikan, Buntut Pukul Santri Usai Nobar Piala Dunia
Reporter: Septi
Editor: Seno Akbar
JITOE – Terkait kasus pemukulan santri di perguruan islam terpadu Izzuddin Palembang oleh Ustadz Im, usai nonton bareng (nobar) pertandingan Piala Dunia 2022 antara Perancis dan Inggris pada Minggu malam (11/12/2022), bakal diproses di ranah hukum.
Pasalnya orang tua korban Catur Kurnia Astuti melaporkan oknum Ustadz Im ke unit PPA Polda Sumsel pada Senin (12/12/2022) dengan LP: STTLP/734/XII/2022/SPKT POLDA SUMSEL, tanggal 12 Desember 2022.
Peristiwa pemukulan menggunakan gagang sapu tersebut dialami DF kelas 9 wais pada sekolah Izzuddin. Alasan pemukulan itu karena para santri tidak terbangun saat waktu solat Subuh berjamah akan dilaksanakan.
Lantaran itulah penanggung jawab ruangan, Ustadz Ilmi diduga dengan kasar membangunkan para santri menggunakan gagang sapu, memukuli santri yang sedang tidur untuk melakukan sholat Subuh berjamaah.
Kejadian terjadi pada Minggu fajar, sekitar jam 04.00 wib di lantai IV Graha Mesjid Gedung Izzuddin Jalan Demang Lebar Daun Palembang.
Ketika dikonfirmasi kepada pihak pengelola perguruan Izzuddin, Satpam Randy yang menerima kedatangan awak media berkata ingin melaporkan terlebih dahulu ke manajemen sekolah tentang indikasi adanya peristiwa pemukulan tersebut.
Selang beberapa lama Randy menghubungi pihak dalam sekolah Izzuddin melalui telepon, kemudian Randy mengatakan, persoalan peristiwa pemukulan tersebut akan diselesaikan secara kekeluargaan dengan keluarga korban.
“Sekarang ini (13/12/2022, red) masalah pemukulan terhadap santri itu akan diselesaikan secara kekeluargaan, karena sekarang pihak keluarga korban sudah mendatangi pihak sekolah,” kata Randy.
“Kan tidak enak bapak memberitakannya kalau persoalan peristiwa yang terjadi berhasil damai,” beber Randy seraya mengatakan kalau awak media harus buat berita lagi.
Disinggung apakah benar sebelum terjadi peristiwa pemukulan itu, semua santri dikoordinir untuk nobar pertandingan Piala Duna.
Menurut Randy itu tidak benar ada program nobar, karena para santri itu nobarnya hanya melihat ke handphone bukan melalui layar lebar.
“Juga terjadinya peristiwa itu bukan karena nonton bareng,” tegasnya. Namun kalau secara rinci terjadinya peristiwa itu dia tidak mengetahuinya.
“Kalau secara rinci kronologis rinci terjadinya peristiwa itu saya tidak mengetahuiny. Namun yang jelas sekarang ini sedang dilakukan proses penyelesaian secara kekeluargaan,” kata Randy.
Sementara Ustadz Ilmi ketika dikonfirmasi pada Minggu malam (11/13/2022) sekira jam 21.47 WIB mengatakan bahwa ia memukul dengan gagang sapu tidak sengaja.
“Ia pak memang benar saya yang memukul, namun itu bukan saya sengaja. Makanya saya sangat menyesal dengan kekhilafan saya itu,” kata Ustadz Ilmi
“Makanya besok saya akan berkoordinasi untuk menemui keluarga korban,” kata Ilmi singkat. (*)