JITOE – Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII menilai pemeliharaan Daerah Aliran Sungai (DAS) perlu dijaga dengan baik untuk mencegah terjadinya sedimentasi yang dapat mengakibatkan banjir.
Tanggapan itu dilihat dari banjir yang melanda beberapa wilayah seperti Lahat, Muara Enim, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, dan Musi Rawas.
“Perlunya menjaga DAS, sebab jika tidak dijaga, terjadi pendangkalan atau sedimentasi yang mengakibatkan banjir,” kata Kepala BBWS Sumatera VIII Maman Noprayamin di Palembang dikutip Jitoe.com dari ANTARA, Kamis (17/03/2023)
Maman mengatakan bahwa langkah itu tidak hanya dilakukan pemerintah, tapi seyogyanya membutuhkan peran serta masyarakat dan pihak terkait lainnya.
“Seperti yang bisa dilihat sendiri mayoritas di lapangan sungai-sungai terjadi sedimentasi. Contohnya bisa dilihat di Sungai Musi yang airnya keruh atau kuning, itu mencerminkan buruknya DAS,” jelasnya.
Sebelumnya Gubernur Sumsel Herman Deru juga mengatakan hal yang sama. Banjir di Sumsel ini salah satunya diakibatkan oleh sedimentasi dan juga hutan gundul.
“Kita reboisasi terus, kita ajak koorporasi untuk menanam tapi butuh juga kesadaran masyarakat. Bukan hanya ditanam, tapi tidak diperhatikan lagi,” kata Deru, Senin (13/03/2023).
Deru menilai banjir yang terjadi juga bisa berdampak pada laju inflasi di Sumsel. Pasalnya, beberapa wilayah yang terjadi banjir merupakan penghasil komoditas beras atau gabah.
“Inflasi itu kan ada faktor kebijakan pemerintah dan alam. Nah kita tahu daerah kita ini kan penghasil padi, sehingga perlu diperhatikan saluran buang air ini harus lebih tinggi dari sawahnya,” terangnya. (*)
Editor: M. Anton