BudayaPalembangSUMSEL

AMPCB: Dibeli ‘Aseng’ Selamatkan Cagar Budaya Pemakaman Kramo Jayo

JITOE – Aliansi Masyarakat Peduli Cagar Budaya (AMPCB) gelar aksi unjuk rasa terkait seorang keturunan Cina berinisial AC yang mengklaim telah membeli lahan cagar budaya Komplek Pemakaman Kramo Jayo, Palembang.

Aksi AMPCB ini digelar di simpang lima DPRD Sumsel sambil membagikan ratusan takjil gratis bagi pengguna jalan, ojol, tukang becak dan sebagainya, Jumat (07/04/2023).

Koordinator AMPCB, Vebri Al Lintani mengutarakan AC sudah dengan jelas menghilangkan bukti sejarah Palembang Darussalam dengan mengklaim telah membeli lahan komplek pemakaman Kramo Jayo yang sudah terdaftar sebagai cagar budaya.

Siapa Kramo Jayo?

Kramo Jayo adalah salah seorang tokoh Kesultanan Palembang Darussalam.

Pangeran Kramo Jayo (Kramajaya) merupakan menantu dari Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, yang kala itu mempersunting R A Kramo Jayo Khotimah dan dikaruniai lima putri dan dua putra.

Saat SMB II diasingkan ke Ternate, Pangeran Kramo Jayo menjadi penguasa terakhir di era Kesultanan Palembang Darussalam.

Baca Juga:   Festival Rentak Batanghari 3 Hari Digelar di Taman Budaya Sriwijaya Palembang

Belanda yang kala itu telah menguasai Palembang, menunjuk Kramo Jayo menjadi Perdana Menteri. Namun, dalam proses kepemimpinan Pangeran Kramo Jayo tetap tak mengindahkan perintah dan menentang penjajahan Belanda.

Pada Agustus 1851, Pangeran Kramo Jayo ditangkap dan diasingkan ke Purbolinggo-Banyumas, Jawa Timur dengan menumpang kapal asap waktu itu.

Setelah sekian lama menetap di Purbalinggo, Pangeran Kramajaya mengalami sakit. Akibat sakit yang dideritanya tersebut, tepat pada 5 Mei 1862, Pangeran Kramajaya wafat di usia 70 tahun.
Kemudian jenazahnya dipindahkan ke Palembang, di kampung 15 Ilir, Segaran.

Baca Juga:   Jelang Indonesia Emas 2045 Diprediksi Akan Terjadi Krisis Energi dan Pangan

Pemkot Palembang dan Polrestabes Palembang Didesak Selamatkan Cagar Budaya
”Kita mendesak Pemkot Palembang dan Polrestabes Palembang untuk mengambil langkah penyelamatan dan memproses hukum pelaku penghancuran Komplek Pemakaman Pengeran Kramo Jayo,” kata Koordinator AMPCB, Vebri Al Lintani.

Sambil membentangkan spanduk, massa AMPCB aksi unjuk rasa berjalan lancar.

Di tempat yang sama, tokoh masyarakat Charma Afrianto menuturkan jika dirinya sangat mendukung AMPCB di dalam perjuangannya merebut kembali asset Cagar Budaya, komplek pemakaman Kramo Joyo.

“Berharap semua warga Palembang bahu membahu berdonasi mengambil kembali makam tersebut jika Pemkot tidak mau mengeksekusi atau peduli dengan makam tersebut,” ungkapnya. (*)

Editor: M. Anton

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button