JITOE.com, Palembang – Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan, Ir. S.A. Supriono menyoroti pentingnya penanganan permasalahan lahan gambut dengan serius dan menekankan perlunya reboisasi menyeluruh dalam ekosistem untuk mengembalikan lahan gambut ke kondisi alaminya.
“Masalah ini tidak boleh main-main kalau mau minta selesaikan. Kita harus sepakat dulu bahwa gambut itu harus dipelihara. Kalau gambut itu akan dipelihara dan diperbaiki, tindakannya adalah tanam, dihutankan lagi, reboisasi gambut yang sudah gundul-gundul itu,” ujar Supriono dalam sambutannya di Focus Group Discussion (FGD) mengenai Konsultasi Teknis Penyusunan Prinsip, Kriteria Indikator, dan Standar Operasional Prosedur (SOP) Monitoring dan Evaluasi Efektivitas Restorasi Gambut di Provinsi Sumatera Selatan, di Grand Atyasa Convention Centre Palembang, Rabu (13/12/2023).
Supriono mengatakan bahwa kunci dalam menangani permasalahan lingkungan hidup seperti Gambut adalah keseriusan, “Sepanjang itu tidak ada, tidak akan berhasil tindakan apapun yang dilakukan.”.
Selanjutnya ia berharap FGD yang dilaksanakan dapat memberikan masukan yang banyak dan solusi dalam rangka menyusun SOP dengan kata kunci ekosistem gambut.
Sementara itu Koordinator ICRAF Sumsel, David Susanto menyampaikan bahwa kegiatan FGD yang dilaksanakan diinisiasi oleh Tim Restorasi Gambut Daerah (TRGD) Sumsel dengan tujuan untuk menyamakan prinsip, kriteria indikator dan Standar SOP dalam mengukur lahan gambut serta cara terbaik dalam melakukan restorasi gambut.
“Hari ini duduk kita untuk melihat ruang-ruang apa saja yang menjadi alat ukur yang akan kita sepakati bersama hari ini. Yang nantinya akan menjadi keluaran dan menjadi bagaian rekomendasi di tingkat daerah maupun nasional”, ungkapnya.
Kegiatan FGD tersebut diikuti oleh masing – masing perwakilan dari Dinas Kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup, Akademisi dari berbagai Universitas Di Sumsel. Turut hadir Koordinator TRGD Sumsel, Ir. H. Dharna Dachlan, MMI.(*)
Tim Media Dinas Kominfo Prov. Sumsel