PalembangSUMSEL

KPU Sumsel Pastikan TPS Pemilu 2024 Ramah Pemilih Disabilitas

JITOE.com, Palembang – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) memastikan bahwa setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk Pemilu 2024 pada 14 Februari mendatang, agar ramah bagi pemilih disabilitas.

Ketua KPU Sumsel, Andika Pranata Jaya, menjelaskan bahwa setiap TPS memiliki ukuran 8×10 meter, memberikan ruang lebih bagi penyandang disabilitas saat masuk ke TPS dan menuju bilik suara.

“Ukuran TPS itu kan lebar 8 meter panjang 10 meter. Pintunya dibuat lebar, jadi akses masuknya nanti lebih mudah,” jelas Andika.

Meskipun begitu, perhatian khusus diberikan kepada lokasi TPS yang memiliki tanah atau lantai yang tidak rata.

Baca Juga:   Kartu Merdeka Spesial HUT RI ke-77, Naik LRT Sepuasnya Selama Sebulan

“Kalau TPS misalnya di gedung atau sekolah tidak ada masalah karena lantainya dipastikan rata, tapi kalau TPS di lapangan, mudah mudahan bisa diakses oleh penyandang disabilitas,” lanjutnya.

Andika mengimbau keluarga penyandang disabilitas untuk mengecek lokasi TPS terlebih dahulu untuk mengetahui kebutuhan yang dibutuhkan. Pada hari pencoblosan, pemilih disabilitas akan menjadi prioritas, memastikan mereka tidak perlu menunggu lama untuk menyalurkan hak suara.

“Kalau mereka mampu mencoblos sendiri tinggal diantar saja sampai bilik suara, kalau tidak mampu bisa dibantu orang yang dipercayai untuk mengantar sampai ke bilik suara,” jelasnya

Baca Juga:   Mulai 1 April 2023, Sumsel Berlakukan Pemutihan Pajak Kendaraan

KPU akan menyediakan satu pendamping dari petugas KPPS untuk membantu pemilih disabilitas. Khusus untuk tunanetra, alat bantu akan disiapkan sesuai dengan jumlah TPS di Sumsel, yang mencapai 25.895 TPS.

Penting untuk dicatat bahwa jumlah pemilih disabilitas di Provinsi Sumsel yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) mencapai 26.288 pemilih. Kategori pemilih disabilitas termasuk disabilitas fisik (11.460 orang), disabilitas intelektual (1.335 orang), disabilitas mental (6.009 orang), sensorik wicara (3.578 orang), sensorik rungu (1.162 orang), dan sensorik netra (2.744 orang).(*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button