PalembangSUMSEL

Meriahnya Puncak Cap Go Meh di Pulau Kemaro Palembang

JITOE.com, Palembang – Puncak perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro, Palembang, berlangsung meriah dengan partisipasi umat Buddha dari berbagai daerah di luar Kota Palembang pada Kamis (22/2/2024) hingga Jumat (23/2/2024).

Ribuan wisatawan juga turut hadir untuk menikmati suasana religi yang khas. Khusus untuk merayakan Cap Go Meh, dipasang jembatan ponton sepanjang 30 meter dan lebar 6 meter sebagai akses ke Pulau Kemaro.

Tradisi Cap Go Meh, yang dirayakan pada malam ke-15 setelah Tahun Baru Imlek, menjadi agenda tahunan masyarakat Tionghoa di Kota Palembang. Pulau Kemaro dipilih sebagai lokasi perayaan karena memiliki nilai sejarah dan merupakan tempat ibadah bagi masyarakat Tionghoa.

Baca Juga:   Anggota DPR RI, ESP Ingatkan Media dalam Melansir Pemberitaan

Panitia Cap Go Meh, Tjik Harun, menjelaskan bahwa Pulau Kemaro memiliki keunikan tersendiri, dan perayaan ini telah menjadi ciri khas tahunan di Palembang. Ritual sembahyang menyambut dewa dewi menjadi salah satu rangkaian perayaan.

Penduduk Tionghoa mulai berdatangan, baik melalui jalur darat maupun menggunakan Ketek gratis dari Pasar 16 Ilir sejak sore hari. Sembahyang menyambut dewa dewi menjadi kegiatan utama pada sore harinya, dan puncak perayaan dijadwalkan pada pukul 12.00 malam dengan ritual kurban seekor kambing di altar Siti Fatimah.

Ritual kurban dianggap sebagai ungkapan terima kasih kepada buyut Siti Fatimah atas kelancaran selama setahun terakhir. Perayaan Imlek ini menjadi momen rutin setiap tahun di Pulau Kemaro sebagai bentuk rasa syukur atas berkah yang diberikan Tuhan.

Baca Juga:   Sosialisasi WHO 2024, Sumsel Fasilitasi 1000 Sertifikat Halal

“Yang datang dari banyak dari luar kota seperti Jakarta, Jambi, Lampung, untuk beribadah dan wisata,” kata Tjik Harun.

Dia juga menyampaikan bahwa sejak dipasangnya jembatan ponton pada Senin (19/2/2024), banyak masyarakat yang datang untuk beribadah dan berwisata. Untuk menjaga keamanan, panitia bekerja sama dengan kepolisian dan TNI.

Seorang pengunjung asal Jakarta, Xiyuli, menyatakan bahwa setiap tahun ia datang untuk beribadah di Klenteng Pulau Kemaro pada perayaan Cap Go Meh. Meskipun biasanya datang malam, tahun ini ia memilih datang pada siang hari menjelang sore.(*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button