Muara EnimPeristiwaSUMSEL

Crane Girder Ambruk, Dua Dikabarkan Tewas dan 9 Lainnya Luka-luka

JITOE.com, Muara Enim – Sejumlah perjalanan kereta api Palembang-Muara Enim dan sebaliknya, tidak dapat beroperasi sejak Kamis siang (07/03/2024) akibat insiden ambruknya girder crane proyek pembangunan flyover di Bantaian Petak, Jalan Gunung Megang-Penanggiran, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

Kejadian tersebut menyebabkan penundaan jadwal perjalanan, termasuk kereta angkutan batu bara rangkaian panjang (Babaranjang).

Insiden terjadi ketika pekerja sedang memindahkan girder melintasi rel kereta api. Sayangnya, crane tidak stabil dan miring saat diangkat, menyebabkan girder dan crane tersebut ambruk. Kejadian ini bersamaan dengan melintasnya kereta api Babaranjang, sehingga menimpa rangkaian beberapa kereta.

“Untuk sementara Jalur KA tidak dapat dilalui akibat kejadian tersebut, KAI sedang berusaha melakukan upaya evakuasi rangkaian KA Babaranjang yang tertimpa dari kejadian tersebut,” kata Manager Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti dalam keterangannya.

Baca Juga:   Tekan Inflasi Daerah, Pemprov Sumsel akan Sidak Pasar

Dampaknya tidak hanya terbatas pada rute Palembang-Muara Enim, tetapi juga memengaruhi layanan perjalanan kereta dari Kertapati-Lubuklinggau dan sebaliknya, termasuk KA penumpang Bukti Serelo relasi Kertapati-Lubuklinggau dan Lubuklinggau-Kertapati.

Crane Girder Ambruk, Dua Dikabarkan Tewas dan 9 Lainnya Luka-luka
Dok. Jitoe

Untuk memberikan pelayanan kepada penumpang yang sedang dalam perjalanan, PT KAI melakukan upaya pemindahan penumpang atau overstappen sebagai respons terhadap insiden tersebut.

“Untuk penumpang KA dari Lubuklinggau akan dilakukan overstappen di Stasiun Lahat dan penumpang KA dari Kertapati akan dilakukan overstappen di Stasiun Gunung Megang,” ujarnya.

Aida juga menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami penumpang akibat insiden ambruknya girder pembangunan flyover.

Baca Juga:   Wakil Bupati OKU Johan Anuar Kembali Kepangkuan Sang Khalik

Saat berita ini diturunkan, jumlah korban jiwa akibat ambruknya crane girder di Flyover (FO) Bantaian, Kabupaten Muara Enim, tersebut ada dua orang. Sedangkan sembilan lainnya luka-luka.

Kedua korban yang meninggal merupakan pekerja yang tengah berada di lokasi kejadian saat crane ambruk, bernama Edi Saputra beralamat di Pegayut, Kabupaten Ogan Ilir (OI) dan Weston yang meninggal pukul 13.25 WIB.

Jenazah Weston rencananya akan dibawa ke Makassar, Sulawesi Selatan,” kata Pj Bupati Muara Enim, Ahmad Rizali, Kamis (7/3/2024). (*)

(rie/bbs)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button