JitoepediaViral

Jemaah Aolia Lebaran Hari Jumat 05 April, Kemenag: Mereka Punya Prinsip dan Dalil Sendiri

JITOE.com. Yogyakarta – Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengomentari tentang pelaksanaan Lebaran oleh jemaah Masjid Aolia di Gunungkidul yang diadakan hari ini, Jumat (05/04/2024).

Salat Idulfitri jemaah Masjid Aolia dilaksanakan lima hari lebih awal dari Lebaran versi pemerintah yang biasanya jatuh pada 10 April 2024.

Dilansir dari CNN Indonesia, Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kantor Wilayah Kemenag DIY, Jauhar Mustofa, menjelaskan bahwa mereka telah berkomunikasi dengan Direktur Urais Kementerian Agama RI mengenai hal ini.

Jemaah Masjid Aolia, yang dipimpin oleh Raden Ibnu Hajar Pranolo (Mbah Benu), memiliki prinsip sendiri dalam menentukan awal Ramadan dan Syawal.

“Mereka punya prinsip memulai puasa dan Lebaran, juga punya dalil sendiri yang diyakini oleh Pak Ibnu dan para pengikutnya,” kata Jauhar, Jumat (05/04/2024).

Meskipun ada perbedaan lima hari dengan Lebaran versi pemerintah, tetapi hal ini tidak mengubah pendekatan yang diambil oleh Kementerian Agama DIY. Mereka tetap menjaga silaturahmi dan kondusivitas dengan jemaah Masjid Aolia.

Dengan alasan itu, Kanwil Kemenag DIY memulai pendekatan dengan pemimpin Jemaah Masjid Aolia demi menjaga silaturahmi dan kondusivitas. Contoh implementasinya, gema takbir yang tak dikumandangkan pada malam Idulfitri oleh jemaah Masjid Aolia.
Klaim Jauhar, ormas seperti NU maupun Muhammadiyah juga menerima keberadaan jemaah Masjid Aolia. Di lain sisi, kata dia, kelompok ini memiliki tata cara ibadah persis NU.

Baca Juga:   Cara Mudah Menambah Font di Canva

“Cuma dalam hal ini (puasa dan Lebaran) mereka berbeda,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dusun Panggang III, Agung Setiawan, menyebut bahwa di wilayahnya terdapat sekitar 190 kepala keluarga (KK) dari total 244 KK yang tergabung dalam jemaah Masjid Aolia. Hubungan antara jemaah dan masyarakat sekitar baik, tanpa adanya gesekan.

Raden Ibnu Hajar Pranolo atau Mbah Benu mengatakan bahwa seluruh jemaah Masjid Aolia telah melaksanakan salat Idulfitri hari ini. Meski tidak mengetahui jumlah pastinya, ia menyatakan bahwa pengikutnya tersebar hingga ke berbagai wilayah di dalam dan luar negeri.

Baca Juga:   10 Buah Ampuh Ringankan Radang Tenggorokan

Mbah Benu menegaskan bahwa penentuan 1 Syawal versi mereka didasarkan pada keyakinan mereka, yaitu ketika malam 30 Ramadan jatuh pada Kamis (04/04/2024).

Baginya, Idulfitri tahun ini memiliki makna menjaga kerukunan, persatuan, dan kesatuan, yang ia sampaikan melalui khotbah Idulfitri.

“Saling rukun, jaga kesatuan dan persatuan dengan siapa saja. Jangan mudah menyalahkan dan membenarkan orang,” pesan Mbah Benu.

Pelaksanaan salat Idulfitri jemaah Masjid Aolia di Giriharjo dilakukan di beberapa titik, termasuk Masjid Aolia dan kediaman Mbah Benu di Dusun Panggang III, Giriharjo. Ratusan jemaah berdatangan ke kedua lokasi tersebut sejak pukul 06.00 WIB, dengan gema takbir berkumandang hingga salat dimulai pukul 07.00 WIB.

Tahun sebelumnya, jemaah Masjid Aolia juga telah melaksanakan salat Idulfitri lebih awal, yakni pada 20 April 2023, meskipun Lebaran versi pemerintah ditetapkan pada 21-22 April 2023.(*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button