KesehatanPalembangSUMSEL

Waspada, Kasus DBD di Palembang Melonjak Mayoritas Anak-anak dan Remaja

JITOE.com, Palembang – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang mengonfirmasi lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang signifikan.

Pada Maret 2024, tercatat hanya 371 kasus, tetapi pada pekan kedua April, jumlahnya melonjak tajam menjadi 640 orang.

Sukarami menjadi kecamatan paling banyak kasus yakni sebanyak 83 kasus.  Disusul Kecamatan Kalidoni 66 kasus, Ilir Barat I 49 kasus, Seberang Ulu I 45 kasus, Sako 44 kasus, Ilir Barat II 39 kasus, Alang Alang Lebar 37 kasus. Kemudian Gandus 35 kasus, Jakabaring dan Ilir Timur II 30 kasus, Seberang Ulu II – Ilir Timur III – Sematang Borang 26 kasus.

Baca Juga:   Tahun 2024, Pemprov Sumsel Akan  Hapus Pajak Progresif Kepemilikan Kendaraan Bermotor

Selanjutnya Kemuning 25 kasus, Plaju 24 kasus, Kertapati 23 kasus, Ilir Timur I 17 kasus, dan paling sedikit Bukit Kecil 15 kasus.

“Hingga 18 April 2024 terdapat 640 kasus DBD. Terdapat 5 orang meninggal dunia. 4 perempuan, 1 laki-laki,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Palembang Yudhi Setiawan, Kamis (25/4/2024).

Meski kasus DBD meningkat, secara keseluruhan, kasus DBD di Palembang menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Angka kematian akibat DBD juga turun secara signifikan.

Rata-rata pasien DBD di Palembang berusia 5-14 tahun, dengan mayoritas anak-anak dan remaja, dan pria mendominasi dalam kasus tertinggi.

Baca Juga:   2024, Target Penerimaan Pajak Palembang Naik Rp35 Miliar, Fokus pada PBB dan BPHTB

Peningkatan kasus DBD di Palembang dipengaruhi oleh cuaca ekstrem dan musim hujan. Jumlah jentik nyamuk dengue meningkat saat cuaca dingin, mempercepat penyebaran virus.

“Kami mengimbau agar masyarakat secara rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan metode 3M,” kata Yudhi.(*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button