JitoepediaTeknologi

Microsoft Kenalkan VASA-1, Fitur AI Buat Foto Manusia Bisa Berbicara

JITOE.com – Tim peneliti kecerdasan buatan Microsoft di Asia Pasifik baru saja mengumumkan VASA-1, sebuah model AI yang bisa membuat deepfake.

Deepfake adalah teknologi memanipulasi video dan audio dengan kecerdasan buatan (AI) sehingga bisa membuat orang terlihat atau terdengar sedang melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak pernah dilakukan.

Jadi, VASA-1 ini bisa mengubah foto seseorang, menggabungkannya dengan audio, dan hasilnya adalah video orang itu yang berbicara seperti aslinya.

Dalam siaran pers dan artikel paper yang dibagikan, Microsoft Research Asia menjelaskan bagaimana VASA-1 bisa menciptakan video wajah yang berbicara dengan suara nyata, meskipun datanya terbatas.

Baca Juga:   Perbandingan Kecepatan Internet Indonesia dengan Dunia

Setelah diberikan gambar dan audio, VASA-1 akan menyesuaikan gambar dengan audio tersebut. Pengguna juga bisa memilih ekspresi wajah, arah tatapan, dan gerakan kepala yang mereka inginkan dalam video.

Video yang dihasilkan sangat realistis, menampilkan gerakan wajah dan mata seperti manusia sejati. Bahkan, hasil video dari VASA-1 bisa mencapai 512 x 512 dengan 45 frame per detik saat diproses secara offline dan 40fps saat streaming online, dengan latensi hanya 170 milidetik.

Data yang digunakan untuk melatih VASA-1 diambil dari dataset VoxCeleb2 yang berisi lebih dari 1 juta ucapan dari 6.112 selebritas.

Baca Juga:   4 Tips Memilih Hewan Kurban Sesuai Syariah

Pengembangan VASA-1 menandai kemajuan pesat dalam teknologi AI generatif. Sebelumnya, AI hanya bisa membuat gambar dari perintah teks, tetapi sekarang mampu menghasilkan video dari gambar diam.

Microsoft berharap VASA-1 dapat digunakan untuk meningkatkan pendidikan, aksesibilitas bagi individu dengan kesulitan komunikasi, dan bahkan sebagai alat terapeutik. Namun, mereka juga menyadari potensi penyalahgunaan teknologi ini untuk kecurangan dan ancaman lainnya.

Oleh karena itu, Microsoft menegaskan bahwa VASA-1 hanya sebagai demonstrasi penelitian dan belum ada rencana untuk merilis produknya atau menawarkan API tambahan. Ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk mengembangkan teknologi AI secara bertanggung jawab.(*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button