JITOE – Di tahun 2023 ini Dewan Pengurus Daerah Real Estate Indonesia (DPD REI) Sumsel menargetkan akan membangun sebanyak 17 ribu unit rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Enam kabupaten/ kota di Sumsel yang menjadi target paling tinggi dalam pembangunan rumah tersebut, yakni Palembang, Banyuasin, Lubuklinggau, Lahat, Muara Enim, dan Prabumulih.
“Target di tahun 2023 ini 17 ribu (unit rumah) bagi MBR se-Sumsel. Target paling tinggi pertama Palembang, kedua Banyuasin, ketiga Lubuklinggau, keempat Lahat, kelima Muara Enim dan keenam Prabumulih,” ujar Ketua DPD REI Sumsel, Zewwy Salim, saat acara halal bihalal sekaligus silahturahmi keluarga besar DPD REI Sumsel di Hotel Novotel Palembang, Kamis (11/05/2023).
Zewwy memaparkan REI Sumsel selalu berupaya memberikan edukasi kepada anggotanya yang berjumlah kurang lebih dari 400 orang agar tidak bosan dan jenuh dalam membangun perumahan terutama untuk golongan MBR yang memiliki keterbatasan daya beli sehingga perlu mendapat bantuan pemerintah.
Ditanya soal apakah ada kendala di lapangan, Zewwy mengakui bahwa banyak sekali hambatan dan kendala di lapangan, salah satunya harga pokok tanah dan material yang semakin hari semakin tinggi, kedua harga jual perumahan yang belum kunjung naik.
“Memang dalam waktu dekat informasinya harga akan naik akan tetapi ini masih dalam tingkat harmonisasi tingkat kementerian,” jelasnya
Di tempat yang sama Ketua REI dari Lubuklinggau, Febriansyah, berharap semoga perbankan dengan REI bisa lebih sinergi sehingga penjualan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat bisa tercapai lebih baik.
“Untuk penjualan di Lubuklinggau kita optimistis dan kita bisa targetkan 1.500 unit di tahun 2023 ini. Mudah mudahan benar-benar terealisasi,” ucapnya.
“Dengan dukungan dari kawan-kawan perbankan kemudian dari pemerintah Insya Allah nanti target 1500 unit bisa tercapai,” tambahnya.
Sementara itu, kepala cabang Bank BTN Palembang, Untung Surapati, mengutarakan target developer itu membangun tempat-tempat yang tadinya mungkin tertinggal jadi bagus.
“Sehingga jadi tumbuh ekonomi. dan pendapatan daerah pun jadi tumbuh,” jelasnya
“Ketua DPD REI tadi mengatakan kedepan nanti teman teman developer itu ada sertifikasi. Dimana sertifikasi itu tujuannya agar developer memiliki kualitas kemampuan manajemen pengelolaan projek yang lebih bagus lagi. Sehingga nanti khususnya kami dari BTN tidak lagi khawatir, karena mereka semua sudah mendapatkan sertifikasi dan kualitas kualitas mereka jadi lebih bagus,” bebernya.
“Untuk teman teman REI saya berharap tetap berjuang berusaha di kondisi yang sekarang sulit, dimana harga tanah dan bahan material tinggi, mereka tetap menjadi agent of development masyarakat Indonesia,” pungkasnya. (Yanti/Atn)