Editor: M. Anton
JITOE – Hujan deras yang mengguyur Kota Palembang yang disebut-sebut terekstrem 30 tahun terakhir, dari Rabu malam (5/10/2022) hingga Kamis pagi (06/10/2022), menyebabkan sejumlah titik genangan air dan banjir di ibu kota Provinsi Sumatera Selatan ini.
Wali Kota Palembang H Harnojoyo, dengan respon cepat meninjau langsung lokasi banjir di Jalan R. Sukamto, Kamis (6/10/2022).
Dari hasil peninjauan, orang nomor satu di Palembang tersebut menyimpulkan penyebab banjir dipicu kurangnya percepatan aliran air ke mulut pompanisasi Sungai Bendung.
Wako bersama Dandim 0418/Palembang dan Kapolresta Palembang juga meninjau ke lokasi Pompanisasi Sungai Bendung yang berada di Kelurahan 10 Ilir Palembang.
“Ada sekitar 17 titik genangan air yang diakibatkan karena kurangnya percepatan air ke mulut pompa. Mulut pompanisasi sungai bendung ini kita saksikan berfungsi secara normal, tetapi debit air untuk menyuplai pompa Bendung ini memang masih kurang,” Harnojoyo menerangkan.
Selain itu, banjir dipicu karena sedimentasi dari kolam retensi Seduduk Putih hingga ke muara Sungai Bendung.
Harnojoyo menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Palembang juga akan mengevaluasi aliran Sungai Bendung.
“Yang kedua tentu ini harus diperlukan pompa dorong,” kata Harnojoyo.
Dalam kesempatan itu, Harnojoyo juga mengucapkan terima kasih atas kepedulian dan dukungan Dandim 0418 dan Kapolrestabes Palembang.
“Kami juga bersyukur dari pagi tadi pak Dandim dan Pak Kopolres telah menyiapkan empat pompa mobile untuk percepatan.
Sehingga air ini bisa cepat sampai ke muara Sungai Bendung,” ucap Harnojoyo. (*)