BusinessOpini

Cara Maksimalkan Aset yang Anda Miliki

Oleh: Pudiyaka

JITOE – Menteri Keuangan Sri Mulyani telah berkali-kali mengingatkan pada kita, supaya bisa memaksimalkan pemanfaatan aset yang kita miliki.  Karena menurutnya, orang Indonesia itu juga telah memiliki kemampuan sumberdaya manusia yang sama dengan mereka seperti di Amerika Serikat. 

Ilmu pengetahuan yang kita miliki, dan makanan yang kita makan juga sama, mengapa mereka bisa lebih kaya, sedangkan orang Indonesia sudah bekerja sangat keras tetapi faktanya tidak kaya. 

Mengapa itu terjadi? Sri Mulyani menilai bahwa hal itu karena sistem ekonominya, dimana orang di Amerika Serikat bisa rekreasi dan bekerja biasa-biasa saja tetapi kaya.  Sedangkan kita sekolahnya di tempat yang baik,  ilmunya  juga tinggi dan telah bekerja sangat keras, tetapi tidak kaya.. Sedangkan mereka bekerja biasa-biasa saja, tetapi assetnya bekerja keras.

Supaya kita bisa seperti mereka, Sri Mulyani menekankan, kita harus mengejar ketertinggalan dengan memaksimalkan aset yang kita miliki dengan cara aset kita yang berupa uang supaya tidak menganggur, tidak ada bangunan/space yang menganggur, tidak ada barang yang menganggur, tidak ada kapital yang menganggur.  Itu cara yang ditekankan Sri Mulyani supaya aset kita bisa bekerja keras untuk menjadi kekayaan kita.

Aset harus kita buat supaya bisa bekerja keras, antara lain menjadikan aset untuk aktivitas bisnis yang menghasilkan profit  dan profit harus bisa dipastikan menjadi cash, sehingga profit bisa berkembang menjadi asset yang lebih besar. 

Baca Juga:   Memahami Sinematografi dalam Perspektif Kesetaraan Gender

Kemudian aset-aset  dikelola  supaya bisa bekerja secara paralel saling mendukung biaya operasionalnya.  Kemudian kita harus memperhatikan bisnis prosesnya dari waktu ke waktu harus terus Anda perbaiki, sehingga setiap usaha bisnis bisa dikerjakan oleh team Anda, sehingga aset  yang kita miliki bisa bekerja menjadi bisnis auto-pilot, bisnis yang dijalankan oleh team yang Anda buat,  tanpa Anda ikut bekerja.  Jadi aset Anda bisa bekerja keras yang  dilakukan oleh team yang Anda ciptakan. 

Mulai saat itu Anda dapat menikmati passive income.  Artinya Anda bisa menikmati aset yang terus bertambah, tanpa Anda harus bekerja.

Baca Juga:   Indonesia Bukan Penampungan Sampah, Legislator Minta Pemerintah Perketat Pengawasan Impor Pakaian Bekas

Aset dapat dialokasikan dalam berbagai cara dengan melakukan berbagai diversifikasi aset, misalnya bisa dalam bentuk bisnis, saham, properti, emas, deposito, reksadana, kursus online dan lain sebagainya.

Apapun investasinya Anda harus mencari tahu, mempelajari dan memahami resikonya atas asset yang Anda tanamkan.  Karena sukses bisnis Anda tergantung Anda sendiri untuk bisa menghasilkan cashflow passive income.

Apabila Anda ingin lebih dalam lagi mempelajari untuk sukses, anda bisa membaca bukunya Robert T Kiyosaki yang berjudul The Cashflow Quadrant, dan  Rich Dad Poor Dad. Selamat, semoga Anda sukses.  (*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button