Gubernur Khofifah sampaikan duka cita kepada korban meninggal akibat gempa
Jitoe – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan rasa berduka cita kepada korban meninggal dunia akibat gempa bumi yang berpusat di barat daya Kabupaten Malang pada Sabtu sekitar pukul 14:00 WIB.
“Saya atas nama pribadi dan mewakili Pemerintah Provinsi Jatim turut berbela sungkawa kepada para korban meninggal akibat gempa,” ujar Khofifah ditemui usai menggelar rapat koordinasi penanganan gempa bersama pejabat Forkopimda di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Sabtu malam.
Gempa bumi mengguncang wilayah Kabupaten Malang, dengan magnitudo 6,7 yang kemudian diperbarui BMKG menjadi magnitudo 6,1 dan berpusat di wilayah Kabupaten Malang, Sabtu, pukul 14.00 WIB, pada jarak 90 kilometer barat daya Kabupaten Malang dengan kedalaman 25 kilometer.
Kepada keluarga korban, Khofifah juga mendoakan agar selalu diberi kesabaran dan kekuatan dengan adanya ujian bencana ini.
“Semoga keluarga diberi ketabahan, dan almarhum/almarhumah diberi tempat yang layak di sisi Allah SWT,” ucap gubernur perempuan pertama di Jatim itu seperti yang ditulis antara.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur hingga pukul 22.00 WIB, total sebanyak delapan orang meninggal dunia, masing-masing lima orang di Lumajang dan tiga orang lainnya tinggal di Kabupaten Malang.
Untuk data korban jiwa di Lumajang, dua korban meninggal dunia adalah pasangan suami istri, Ahmad Fadholi dan Sri Yani, warga Desa Tempurejo, Kecamatan Tempursari, yang tertimpa batu besar saat melewati jalur Piket Nol.
Sedangkan, korban yang tertimpa reruntuhan bangunan yakni Saden warga Dusun Tawon Songo, Desa Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe, kemudian Juwanto dan Nasar warga Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari.
Berikutnya, data korban jiwa warga Kabupaten Malang semuanya berada di Kecamatan Ampelgading, masing-masing bernama Imam asal Desa Sidorenggo, Munadi (Desa Wirotaman), dan Misni (Desa Tamanasri).
Ketiga korban jiwa meninggal dunia setelah tertimpa material rumah.
Sementara itu, pada rakor yang berakhir hingga menjelang tengah malam tersebut, turut hadir Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo, serta sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Rakor dipimpin oleh Pelaksana Harian Sekdaprov Jatim sekaligus Kepala BPBD Jatim Heru Tjahjono dan diikuti seluruh kepala daerah secara virtual yang wilayahnya terdampak gempa bumi.