Herman Deru Berharap Bendungan Tiga Dihaji Rampung 2023
Editor: Pudiyaka
JITOE – Gubernur Sumsel Herman Deru berharap pembangunan Bendungan Tiga Dihaji dapat dirampungkan sesuai jadwal yakni tahun 2023, sehingga dapat mempercepat peningkatan produksi pangan di Provinsi Sumatera Selatan.
Proyek pembangunan Bendungan Tiga Dihaji di Kabupaten OKU Selatan, lokasinya sekitar 8 jam perjalanan darat (lebih dari 300 km) dari Kota Palembang, yang direncanakan akan selesai tahun 2023.
Bendungan Tiga Dihaji adalah bendungan yang pertama di Provinsi Sumatera Selatan, nantinya akan menambah keandalan Daerah Irigasi Komering untuk lahan pertanian di Daerah Irigasi Komering. Dengan harapan, hasil pertanian dari Provinsi Sumatera Selatan akan terus terjaga sepanjang tahun, karena mendapat aliran air yang baik dari Bendungan Tiga Dihaji.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Birendrajana mengatakan, Senin (2/1/2021). “Tantangan yang dihadapi dalam pengaturan irigasi adalah pada musim kemarau debit air Sungai Komering yang masuk ke saluran irigasi sangat kecil,” ucap Birendrajana. Sementara itu, pada musim hujan, elevasi Sungai Komering jadi naik yang mengakibatkan debit air masuk ke saluran cukup besar dan membawa banyak kandungan lumpur yang mengendap.
Birendrajana mengungkapkan bahwa, Daerah Irigasi Komering memiliki potensi mengairi lahan seluas 124.000 hektar dan hingga saat ini baru dapat mengairi lahan irigasi sekitar 70.000 hektar. “Sementara sisanya sekitar 50.000 hektar belum dioptimalkan yang nantinya akan bertambah sekitar 25.000 hektar dari Bendungan Tiga Dihaji,” lanjut Birendrajana. Untuk sisa 25.000 hektar nantinya akan dilengkapi dengan pembangunan Bendungan Saka di Kabupaten Oku Selatan yang saat ini sedang dalam tahap sertifikasi desain.
Pekerjaan pembangunan Bendungan Tiga Dihaji di Kabupaten OKU Selatan Provinsi Sumatera Selatan terdiri atas 4 paket yakni
- Paket 1 senilai Rp 1,07 triliun dengan kontraktor PT Hutama Karya (Persero) dan PT Basuki Rahmanta Putra.
- Paket 2 senilai Rp 1,34 triliun dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk, dan PT SAC Nusantara.
- Paket 3 dengan nilai kontrak Rp 629,94 miliar dibangun oleh PT Nindya Karya (Persero) dan PT Taruna Putra Pertiwi.
- Paket 4 dengan nilai Rp 690,71 miliar oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Rudy Jaya. Supervisi pembangunan Bendungan Tiga Dihaji akan dilakukan oleh PT Virama Karya (Persero) Cabang Sumatera Barat dengan skema kerja sama operasi (KSO) bersama PT Tata Guna Patria, PT Tritunggal Pratyaksa, PT Bina Karya (Persero), dan PT Kwarsa Hexagon dengan nilai kontrak Rp 82,87 miliar.
Bendungan Tiga Dihaji berfungsi sebagai bendungan multi purpose, untuk memberi suplesi lahan irigasi seluas 18.219 hektar, dan menghasilkan sumber energi listrik/PLTA ± 40 MW. Juga untuk budidaya perikanan, air baku, dan tempat wisata.
Pembangunan Bendungan Tiga Dihaji menelan biaya konstruksi lebih dari Rp 3,7 triliun, berasal dari dana APBN dan termasuk dalam salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di Provinsi Sumatera Selatan.
Bendungan Tiga Dihaji memiliki tipe zona dengan inti lempung – urukan batu dengan area genangan air seluas 468 hektare. Bendungan tersebut akan diisi air dari Danau Ranau melalui Sungai Selabung kemudian dialirkan ke areal persawahan.
Bendungan Tiga Dihaji digunakan untuk mendukung program ketahanan pangan, ketahanan energi dan ketahanan air secara nasional yang akan mengairi daerah Irigasi seluas 25.423 hektare di Kabupaten OKU Selatan, OKU Timur dan OKI.
“Bendungan Tiga Dihaji memiliki ketinggian 122 meter dan lebar 950 meter itu bisa menampung sebanyak 105 juta meter kubik air yang dapat digunakan untuk mengaliri areal persawahan di kawasan Komering, Kabupaten OKU,” tandasnya.
Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru berharap pembangunan Bendungan Tiga Dihaji yang ada di Kabupaten OKU Selatan segera rampung.
Herman Deru bahkan meyakini keberadaan bendungan Tiga Dihaji yang berada di Desa Sukabumi Kecamatan Tiga Dihaji Kabupaten OKU Selatan tersebut nantinya akan memberikan dampak besar dalam memperkokoh Provinsi Sumatera Selatan lumbung pangan nasional. (*)
“Bendungan Tiga Dihaji yang akan menjadi bendungan satu-satunya di Provinsi Sumatera Selatan yang berfungsi sebagai bendungan multipurpose untuk mengaliri lahan irigasi baru seluas 25.423 hektare,” tutur Herman Deru, Kamis (2/9/2021).
Herman Deru optimis Provinsi Sumatera Selatan dapat mempertahankan menjadi provinsi penghasil pangan yang diperhitungkan di Indonesia. “Bendungan Tiga Dihaji merupakan proyek strategis nasional. Kita konsisten untuk meningkatkan produksi pertanian khususnya beras. Bendungan ini nantinya dapat menyuplai air secara konstan ke berbagai kabupaten yang terdapat lahan pertanian,” tegas Herman Deru.
Gubernur Sumatera Selatan menuturkan, pembangunan bendungan ini merupakan salah satu jawaban dari keluhan para petani terkait pengairan untuk lahan pertanian.
“Ini jawaban atas keinginan para petani. Bendungan ini juga akan mengairi 15 ribu hektar lahan cetak sawah baru,” tuturnya.
Proyek Bendungan Tiga Dihaji bisa jadi objek wisata baru di Kabupaten OKU Selatan. Kita juga akan mengusulkan akses jalan baru sejauh 7 KM yang menghubungkan Bendungan Tiga Dihaji ke Danau Ranau. Sehingga tempat tersebut nantinya bisa menjadi kawasan wisata alternatif,” tutur Herman Deru (2/9/2022).