JITOE – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru terkejut mendengar kabar aliran listrik di Kantor Koni Sumsel diputus PLN.
“Kupanggil dulu Kadispora Sumsel. Aku baru dengar inilah,” ujar Deru usai acara Halal BI Halal di Griya Agung, Kamis (18/05/2023).
Saat ditanya masalah lainnya terkait mandeknya pembinaan para atlit, Herman Deru menuturkan, akan menanyakan hal tersebut langsung kepada Kadispora Sumsel.
“Kucek Kadispora dulu. Aku belum dapat laporan hal itu,” ucapnya singkat.
Sementara itu, Sekum Koni Sumsel, Ir Suparman Romans mengatakan, sudah tiga Minggu listrik di Koni Sumsel padam.
“Tagihan rekening listrik selama 3 bulan sekitar Rp 33 juta. Kita masih work from home akibat listrik nunggak. Kita pengurus sudah menutupi untuk bulan Januari, Februari bisa menalanginya, tapi selanjutnya tidak bisa lagi,” katanya.
Suparman menjelaskan, pihaknya saat ini sedang memproses pengajuan anggaran ke Gubernur Sumsel, melalui Dispora Sumsel untuk pencairan NPHD (Naskah Perjanjian Hibah Daerah) dana Koni Sumsel 2023.
“Kita sudah koordinasi dengan pengurus lagi untuk mengumpulkan dana talangan lagi. Ini sudah masuk tiga bulan nunggak listrik sekitar Rp 33 juta. Kalau sebulan itu tagihan sekitar Rp 13 juta. Tapi karena sebulan terakhir ini listrik dipadamkan jadi agak turun tagihannya,” bebernya.
Dia mengungkapkan, dari informasi dari Dispora Sumsel, proses NPHD baru naik ke Gubernur. Dan biasanya itu tdak langsung cair. Karena setelah nantinya persetujuan baru berkas tersebut akan turun lagi. Setelah itu, baru Dispora bersurat untuk pencairan. ” Jadi kita perkirakan seminggu hingga dua minggu lagi,” ucapnya.
Menurut Suparman, dengan diputusnya aliran listrik di kantor KONI Sumsel, kerja pelayanan tidak maksimal karena semua administrasi menggunakan komputer.
“Kita buat kebijakan kawan-kawan standby saja di Koni, jika ada dokumen untuk kita layani kita bawa ke rumah dulu, dikerjakan di rumah,” bebernya.
Suparman menjelaskan, dengan belum cairnya NPHD (Naskah Perjanjian Hibah Daerah) dana Koni Sumsel 2023 maka dana pembinaan juga ikut mandek. (*)
Reporter: Yanti
Editor: M. Anton
“Ssemua anggaran di dana hibah. Dana pembinaan atlet-atlet yang unggulan, untuk Kejurnas, semua masih menunggu. Karena klau kita mau mencari dana talangan nanti jadi masalah lagi,” tuturnya.
“Biasanya jawal pencairan dana hibah untuk KONI setiap tahun itu paling cepat di bulan Mei. Tai karena ada revisi penyesuaian karena ada koreksi juga masukan dari Dispora untuk komposisi RKA-nya itu. Dari koreksi inilah jadi memakan waktu. Baru selesai seminggu yang lalu ditandatangani oleh Ketua Umum dan Kadispora, dan berkas itu baru naik,” terangnya.
Suparman mengungkapkan, dana tersebut tidak bisa diantisipasi untuk ditalangi karena jumlahnya cukup besar. “Danaya besar. Untuk pengurus dan, staf belum ada yang menerima mengganti transport atau honor sejak bulan Januari hingga sekarang,” tandasnya.
Sementara itu, Kadispora Sumsel Rudi Irawan saat dikonfirmasi via Whats Apps belum memberikan tanggapan. (Yanti)