JITOE.com, Palembang – Berdasarkan pantauan rukyatul hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Selatan pada Minggu (10/03/2024) petang di Helipad Rooftop Hotel Aryaduta Palembang tidak terlihat karena kondisi cuaca yang mempengaruhi pengamatan.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan, Syafitri Irwan, menjelaskan bahwa saat matahari terbenam pukul 18:15:49 WIB, ketinggian hilal di Palembang berada pada 0 derajat 54 menit 1 detik di atas Ufuk Mar’i.
Azimut Matahari terbenam adalah 267 derajat 18 menit 33 detik dari Utara ke Timur, sementara Azimut Bulan terbenam mencapai 265 derajat 14 menit 55 detik dari Utara ke Timur. Sudut elongsi tercatat sebesar 2 derajat 30 menit 27 detik.
Pada saat matahari terbenam, menurut Hisab Hilal sudah di Atas Ufuk, maka hilal pada sore ini ada kemungkinan dapat di Rukyat, namun untuk di Kota Palembang tidak dapat di Rukyat karena pengaruh cuaca.
Berdasarkan kriteria Imkanurrukyah MABIMS (Menteri-Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, Singapura) dengan ketinggian hilal minimal 3 derajat dan sudut elongsi minimal 6,4 derajat, diperkirakan bahwa tanggal 1 Ramadan 1445 H akan jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.
Syafitri menyatakan bahwa hasil rukyat langsung akan disampaikan kepada Kemenag RI, Direktur Urusan Agama Islam, dan Pembinaan Syari’ah Kemenag RI di Jakarta untuk digunakan dalam penetapan tanggal 1 Ramadan 1445 H melalui Sidang Itsbat.
“Hasil dari pemantauan hilal di Palembang hari ini langsung kita laporkan kepada Kemenag RI sebagai bahan rujukan sidang isbat penetapan 1 Ramadhan 1445 H. Hasilnya kita tunggu beberapa saat lagi,” Ujar Syafitri.
Dikutip dari portal kemenag.go.id, Tim Hisab Rukyat Kemenag H. Cecep Nurwendaya mengatakan, secara astronomis, posisi hilal di Indonesia pada saat Maghrib di tanggal 10 Maret 2024 atau 29 Syakban 1445 H masih berada di bawah kriteria baru MABIMS (Menteri Agama Brunei Indonesia Malaysia Singapura), yang ditetapkan pada 2021, sehingga kemungkinan tidak dapat teramati.
“Di seluruh wilayah Indonesia, posisi hilal pada 29 Sya’ban 1445 H sudah berada di atas ufuk. Namun demikian, masih berada di bawah kriteria imkanur rukyat MABIMS,” ungkap Cecep.
Selanjutnya Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan hasil sidang isbat telah disepakati bahwa 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada hari selasa (12/03/2024).
“Berdasarkan ketentuan MABIMS dan hasil pemantauan di 134 titik di Indonesia tidak ada satupun yang melaporkan dapat melihat hilal. Dengan demikian bulan Syaban digenapkan menjadi 30 hari dan 1 Ramadhan jatuh pada hari selasa 12 Maret 2024,” ungkap Menag. (*)