Inggris Surati Arab Saudi: Selama Nataru Jangan Ada Eksekusi Massal
Editor: M. Anton
JITOE – Melalui menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly, anggota parlemen Inggris mengirimkan ‘surat peringatan’ ke Arab Saudi yang berisi agar kerajaan tidak melakukan eksekusi mati selama perayaan Natal dan Tahun Baru 2023.
Inggris khawatir jIka selama nataru tersebut Arab Saudi akan melakukan pembunuhan massal.
Legislator dari semua partai politik, termasuk mantan Menteri Luar Negeri Inggris untuk Uni Eropa, David Davis, turut menandatangani surat itu.
“Kami sangat prihatin bahwa Saudi bisa melakukan eksekusi massal selama masa liburan, saat mata dunia tertuju ke tempat lain,” demikian pernyataan dalam surat itu, sebagaimana dikutip dari English Al Mayadeen, Sabtu (24/12/2022).
Alasan munculnya kekhawatiran pejabat Inggris itu, karena di tahun 2016 dan 2020 lalu, Kerajaan Arab Saudi telah melakukan eksekusi selama musim Natal dan Tahun Baru. Saat itu, komunitas internasional sulit merespons lantaran tengah fokus pada hal lain.
Belajar dari kesalahan masa lalu, Inggris tak ingin kejadian terulang. Kemudian mereka mendesak Saudi untuk membuat pernyataan resmi jelang liburan bahwa eksekusi mati tidak dilakukan.
“Kami mendesak Anda [Arab Saudi] untuk membuat pernyataan menjelang liburan, untuk mengkomunikasikan bahwa ini sama sekali tidak dapat diterima,” lanjut surat itu, seperti dikutip Breaking The News.
Menurut laporan, setidaknya 60 orang tengah menunggu hukuman mati di Arab Saudi. Namun, jumlah sesungguhnya diprediksi lebih banyak.
Sepanjang 2022, Saudi disebut melakukan eksekusi dua kali lipat dari jumlah yang tercatat tahun lalu.
Menurut laporan AFP, jumlah eksekusi sepanjang tahun ini tercatat sebanyak 138 kasus. Pada 2021, kerajaan melaksanakan 69 hukuman mati. (*)