Kurikulum 2022 Lebih Merdeka
Editor: Pudiyaka
JITOE.com – Mendikbudristek, Nadiem Makarim dalam Raker Komisi X DPR RI, 1 Desember 2021 menegaskan “Tidak ada kurikulum yang dipaksakan, keputusan berada pada masing-masing sekolah untuk beradaptasi,” tegas Nadiem.
Lebih lanjut digambarkan bahwa dengan kurikulum 2022 dapat dilakukan secara tenang dan juga lebih memberikan kemerdekaan bagi guru-guru sekolah.
Kurikulum 2022 juga akan lebih menguntungkan bagi sekolah-sekolah yang paling ketinggalan. Kurikulum 2022 mengandung perampingan dan penyederhanaan yang sangat besar. Meski terdapat perampingan dan penyederhanaan, tetapi di dalamnya terdapat platform teknologi, tidak hanya teori-teori tetapi juga hal praktis sehingga memberikan kesempatan para guru untuk berkreasi dan berinovasi, serta terdapat bantuan-bantuan yang bisa membimbing dalam transisi saat ini.
Terkait kekawatiran dari salah satu anggota dewan yang mempertanyakan apakah nanti akan menghambat bagi sekolah yang masih tertinggal? Lalu Nadiem Makarim dengan tegas mengatakan, “Sekolah akan dipaksa apapun tidak akan sukses, harus datang dari kemauan diri guru-guru dalam sekolah tersebut.”
Nadiem Makarim mengungkapkan, mengaku sudah lama melihat hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, dimanapun juga terjadi diluar negeri, Bahkan Nadiem lebih tegas mengatakan “Apapun yang dipaksakan probabilitas suksesnya sangat rendah, karena kemauan dari guru-guru dan kepala sekolah untuk berubah merupakan kriteria terpenting.” [*]