BusinessEkonomiJitoepediaNasional

Menembus Bazar Nasional, UMKM Gendis Ayu Jahe TUBABA Harumkan Tiyuh Karta Raharja

JITOE.com – “Usaha tidak mengkhianati hasil”, demikian bunyi ujaran. Bisa jadi spirit dari ujaran ini mendorong seorang Ponco Eriyanto (42), sukses menggeluti hobbinya menjadi sebuah usaha yang banyak menciptakan peluang-peluang.

Peluang tersebut tidak saja hanya memberikan benefit terhadap usaha yang ia kelola, namun berdampak pula pada lingkungan sekitarnya bahkan lebih jauh memberi konstribusi untuk daerah.

Sesuai passion yang mengakar dan menyatu dalam dirinya, ketertarikan dalam dunia pendidikan, kesehatan, budaya dan pertanian, adalah konsep dasar dalam melakukan pendekatan bisnisnya, “Passion plus produk yang baik, bermanfaat, maka terciptalah peluang-peluang,” ujar pria yang akrab disapa Ponco ini.

Pendekatan bisnis yang dilakukan oleh Ponco, founder sekaligus CEO Gendis Ayu Jahe berbeda dengan usaha-usaha lainnya. Dengan semangat “Bertumbuh dan Berdampak”, kini Gendis Ayu Jahe, terus merangsek naik kelas menembus pasar nasional.

Ini terbukti dengan keikut-sertaan UMKM Gendis Ayu Jahe, turut berpartisipasi pada “Herb Euphoria Fest 2024, Bazar UMKM untuk Indonesia”, yang diadakan oleh lima Perusahaan plat merah dibawah naungan Kementerian BUMN, yakni Adhi Karya, Bank Mandiri, Pelindo, Permodalan Nasional Madani (PNM) dan Perhutani, yang dihelat di Sarinah Plaza, Jakarta, pada 20-23 Juni 2024.

Tidak hanya sekedar ikut-ikutan berpartisipasi, namun Gendis Ayu Jahe terpilih masuk deretan 90 UMKM peserta bazar sebagai UMKM binaan Rumah Kreatif (RKB) Bank Mandiri salah satu BUMN pendukung Herb Euphoria Fest 24.

Berangkat dari hobi budidaya tanaman
Bagaimana ihwal seorang Ponco sarjana teknik elektro ini mampu membawa nama Provinsi Lampung dan mempromosikan Gendis Ayu Jahe menjadi produk UMKM nasional pada Festival Herbal 2024 tersebut, menarik disimak.

Di masa pandemi Covid-19 empat tahun yang lalu, tahun 2019. Tahun dimana semua sektor usaha “dipaksa” lumpuh, tidak saja dalam negeri Indonesia, pun di manca negara semua sektor usaha alami penurunan produktivitas yang signifikan.

Orang-orang usia produktif banyak kehilangan pekerjaan terkena pemutusan hubungan kerja PHK, karena tidak sedikit perusahaan yang usahanya tengah berkembang alami gulung tikar alias bangkrut.

Dimasa pandemi, situasi tidak ada kepastian, sangat memerihatinkan, tidak tahu kapan akan berakhir.
Namun, tidak demikian bagi seorang Ponco Eriyanto, dia melihat secercah asa, peluang usaha positif ditengah badai pandemi covid-19.

Dibenak dan pikiran Ponco tidak pernah terlintas untuk berhenti apa lagi menyurutkan langkahnya ditengah pandemi, ia terus berupaya berharap nun jauh diujung sana semburat cahaya menyambutnya penuh kehangatan.

Berangkat dari hobi budidaya tanaman dan terinspirasi nama putri sulungnya bernama Patricia Indira Gendis, Ponco ayah dari tiga orang anak ini tergerak untuk memulai suatu usaha yang bisa memberikan manfaat kesehatan bagi orang-orang di lingkungan sekitarnya dan masyarakat banyak khususnya.

Tanaman rempah jahe merah (latin= Zingiber officinale var rubrum rhizoma) menjadi pilihannya untuk dibudidaya. Jenis rempah bercita rasa pedas serta aromanya yang khas dan kaya kandungan vitamin; B2, B3, B6 dan B9. Juga mengandung mineral; kalium, zat besi, fosfor, zink dan magnesium.

Baca Juga:   Sah! Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Masih banyak lagi manfaat jahe merah dengan kandungan utamanya zat gingerol dan shogaol, dua senyawa yang berperan aktif sebagai antioksidan.

Inilah menjadi cikal bakal Gendis Ayu Jahe memproduksi minuman sehat berbahan murni 100% herbal. Yaitu minuman sehat yang menyehatkan.

Ponco menuturkan, Gendis Ayu Jahe lahir karena sebuah keinginan dan harapan untuk bisa terus berdampak bagi sekitar. Keresahan dan kegelisahan yang ada di sekitar kita yang membuat saya tergerak dan ingin terus melakukan gerakan kebaikan melalui usaha yang dibangun.

“Saya melihat anak-anak muda jurusan pertanian yang kurang tertarik berusaha di bidang pertanian”, imbuhnya.

“Pemberdayaan masyarakat, pelestarian budaya jamu sebagai warisan budaya serta kesehatan dan pembentukan karakter anak sejak dini, merupakan empat pilar Gendis Ayu Jahe untuk berdampak melalui Gendis Ayu Jahe”, ujar Ponco.

Pendekatan usaha yang Ponco lakukan pun sudah menerapkan beberapa poin dalam Sustainable Development Goals (SDGs) atau target pembangunan yang berkelanjutan, seperti program berikut ini :
1. Pemberdayaan Masyarakat dan Pertanian
Tidak cukup hanya dengan mengandalkan tanaman jahe budidaya hasil olahan tangan sendiri, Ponco yang lahir dan besar di Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) ini, pun memberdayakan beberapa tiyuh (desa), antara lain komunitas Kelompok Wanita Tani (KWT) dari beberapa desa di Tubaba, sebagai mitra rantai pemasok bahan baku rempah dan jahe merah.
Hal ini diperkuat oleh Kepala Tiyuh Karta Raharja, Bandarudin, Kecamatan Tulang Bawang Udik bertekad menjadikan KWT/ kelompok di Tiyuhnya agar segera terbentuk untuk dapat menggawangi UMKM setempat khususnya, sebagai penyedia pasokan bahan rempah yang dibutuhkan Gendis Ayu Jahe.
2.Edukasi Rempah dan Pertanian Kepada Generasi Muda dan Masyarakat
3.Pembentukan Karakter Anak Sejak Dini Dengan Menjaga Lingkungan
4.Melestarikan Jamu Sebagai Warisan Budaya Untuk Kesehatan
5.Pusat Pelatihan Pertanian – P4S Gendis Ayu Jamu
6.Wisata Edukasi dan Bisnis Pertanian Kreatif
Pengembangan Eduwisata dan melestarikan jamu sebagai warisan budaya.

Suami Maria Nurwidi Prihastuti ini berharap adanya sinergi dan kolaborasi badari untuk menjadi besar Gendis Ayu Jahe tidak mungkin melakukan seorang diri, dibutuhkan banyak mitra, partners untuk bekerjasama saling bersinergi mewujudkan dampak baik bagi sekitar yang selaras dengan misi usaha Gendis Ayu Jahe.

Membawa misi Edukasi, Pemberdayaan, Budaya dan Pertanian berkelanjutan maka kami membutuhkan banyak mitra untuk bersinergi,” tutur Ponco.

Adapun kerja sama yang dibutuhkan :
1. Mitra sinergi dalam membangun komunitas mitra budidaya jahe untuk menjadi rantai pasok bahan baku produksi di Gendis Ayu Jahe dalam bentuk pelatihan, kebutuhan pertanian, pendampingan.
2. Membuka akses pasar penyerapan produk untuk pemasaran produk Gendis Ayu Jahe dengan prinsip saling memberi manfaat agar Gendis Ayu Jahe terus tumbuh dan terus berdampak.
3. Mitra strategis untuk pengembangan Eduwisata dan Pusat Pelatihan Pertanian dalam upaya mengedukasi pertanian dan melestarikan jamu sebagai warisan budaya.
4. Mitra strategis untuk ikut serta membangun Generasi Emas yang unggul dengan program pembentukan karakter, menjaga lingkungan dan kesehatan.
5. Membantu pengembangan Ekosistem baru tentang konsep bisnis berkelanjutan berbasis pemberdayaan dan wisata di setiap desa yang belum di perhatikan atau yang belum tersentuh oleh peogram-program pemerintah yang ada.

Baca Juga:   Inilah 5 Provinsi Termiskin di Indonesia

Sebagai seorang entrepreneur Ponco pun berharap dengan kontinuitas rantai pasok bahan baku ditambah kualitas yang terjaga tidak menutup kemungkinan peluang pasar eksport bisa diraih dan ini akan berdampak bukan saja pada lingkungan sekitarnya.

“Keinginan dan harapan pasti ada seiring dan dukungan dari berbagai pihak mas, dengan bahan baku yang konsisten dan terjaga kualitasnya maka tidak menutup kemungkinan peluang pasar eksport bisa diraih dalam waktu dekat. Dengan catatan kontinuitas bahan baku sudah terjaga, minimal 20 ton bubuk mampu kita ekspor per tahun,” ungkapnya bersemangat.

Sementara itu, terkait Corporate Social Resposibility atau program CSR Ponco menerangkan, hal tersebut sudah diaplikasikannya pada poin-poin program diatas yakni mengajak masyarakat dan kalangan pelajar terlibat dalam budidaya, pemberdayaan dan edukasi.

Untuk diketahui, pada Lampung Begawi 2021 Gendis Ayu Jahe menyabet juara ke-2, lomba konten IG kreatif dan pada tahun berikutnya, Gendis Ayu Jahe mendapat penghargaan dari Bank Indonesia KPW Lampung sebagai UMKM Syariah terinovasi Tahun 2022. Suatu capaian prestasi yang patut di acungi jempol.

Berkenaan suka duka selama menakhodai Gendis Ayu Jahe, Ponco pun tertawa sumringah. ”Banyaklah suka-sukanya mas. Yaa dukanya juga pasti ada. Namun itu membuat saya lebih terpacu lagi untuk berusaha lebih keras dan lebih keras lagi,” jawab Ponco lugas.

Ponco mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membersamai usaha ini bertumbuh. Dan tak lupa dia pun memberikan tips buat pelaku UMKM pemula, “Jangan malas belajar dan jangan sungkan-sungkan berjejaring,” pungkasnya.

Produk Gendis Ayu Jahe kini telah merambah pasar nasional. Hanya saja penjualannya melalui marketplace Tokopedia, Shopee, Lazada, Padi UKM. Bagi yang penasaran ingin merasakan serbuk minuman jahe merah dapat membeli paketan (sachet) ekonomis dengan harga terjangkau. Harganya dibanderol Rp4rb/20gr untuk sekali seduh atau 1 gelas. Rp20rb/100gr, Rp35rb/250gr dengan komposisi; jahe merah, gula, serai, cengkeh dan kayu manis. Sementara untuk varian rasa jahe merah gula aren dibandrol Rp40rb/250gr. (*)

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button