PalembangSUMSEL

Paparan Visi Misi Calon Ketua PWI Sumsel Harus Sebelum Pemilihan

Palsukan Mandat Bisa Dipidana Penjara

JITOE.com, Palembang – Dewan Kehormatan Provinsi (DKP) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menyampaikan pesan kepada Ketua Panitia Konferensi Provinsi PWI Sumsel dan Pelaksana Tugas (PLT) Ketua PWI Sumsel agar penyampaian Visi Misi Calon Ketua PWI Sumsel periode 2024-2029 dilaksanakan sebelum pemilihan dilaksanakan.

Ketua DKP PWI Sumsel, Afdhal Azmi Jambak dan anggota DKP PWI Sumsel, HM Syarifuddin Basrie sudah menyampaikan langsung kepada Ketua Plt Ketua PWI Sumsel, Anwar Sy Rasuan setelah rapat DKP di Kantor PWI Sumsel, Jumat (26/01/2024).

Di samping itu, hal sama juga disampaikan secara terpisah kepada Ketua Panitia Konferensi, Kawar Dante dan Sekretaris Panitia, M Rofei Husein.

“Penyampaian Visi Misi Calon Ketua PWI Sumsel harus dilaksanakan sebelum pemungutan suara. Dengan demikian para anggota yang berhak memilih bisa menilai siapa calon yang layak dan pantas dipilih pada Konferensi PWI Sumsel yang akan digelar Kamis (1/2/2024) di Asrama Haji Palembang,” kata Afdhal.

Sementara itu, DR. Ir. H. Ruslan Ismail, Sekretaris DKP PWI Sumsel menegaskan, paparan Visi Misi Calon Ketua memang harus dilaksanakan sebelum pemilihan. Biar semua pemilih dapat menilai siapa yang paling pantas dipilih jadi Ketua PWI Sumsel.

Afdhal yang mantan Sekretaris PWI Sumsel di era kepemimpinan H. Kurnati Abdullah, BBA itu menambahkan, kalau panitia membuat rancangan acara penyampaian Visi Misi pada putaran kedua, itu sangat tidak tepat. “Sebab, bagaimana kalau hanya terjadi satu putaran. Dan, kita sudah punya contoh pada Kongres ke-25 PWI di Bandung dimana tiga calon menyampaikan Visi-Misi sebelum pemilihan,” katanya.

Pemimpin Redaksi Koran TRANSPARAN MERDEKA ini juga mengingatkan panitia, Ketua Plt PWI Sumsel dan semua anggota PWI Sumsel menaati Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PD/PRT) PWI dengan benar dan sungguh-sungguh.

Kawar Dante dan Rofe’I menanggapi positif, yang disampaikan Afdhal dan Syarifuddin Basrie. “Sangat logis dan masuk akal penyampaian Visi-Misi sebelum pemungutan suara dilaksanakan. Kita akan bicarakan dalam rapat panitia,” kata Rofe’i.

Dante juga mengatakan hal senada. Sementara itu, Anwar Rasuan menerima dan mempertimbangkan penegasan DKP PWI Sumsel tersebut. Plt. Ketua PWI Sumsel itu mengatakan akan menghitung waktu agar pemilihan berjalan lancar dan tidak sampai seperti lima tahun lalu, yang lebih dari 24 jam.

“Kalau sudah ditetapkan penyampaian Visi-Misi sebelum pemungutan suara, maka sudah menghemat waktu. Tetapi jika dimuat penyampaian Visi Misi pada putaran kedua bila tidak ada yang meraih suara 50 persen ditambah satu, maka akan memakan waktu banyak. Peserta akan meminta agar diadakan voting menentukan penyampaian Visi Misi sebelum Pemungutan Suara atau pada putaran kedua,” tambah Afdhal Azmi Jambak.

Baca Juga:   Kebakaran Gambut Rugikan Masyarakat, Pemerintah dan Swasta Hingga Rp269 Juta Per Hektare

Sebelumnya, DKP PWI Sumsel sudah menghimbau pada bulan Desember 2023, agar jangan ada money politic (politik uang), jual beli suara, suap menyuap, dan atau pemberian mandate kepada seseorang dengan imbalan uang berapapun besarnya.

“Sebab yang memberi suap dan yang menyuap tempatnya di neraka. Sungguh sangat menyedihkan jika gara-gara hanya akan menjadi ketua PWI Sumsel lantas masuk neraka kelak di Akhirat,” kata Afdhal yang juga berprofesi sebagai Advokat.

Dia dan Syarifuddin Basrie mengharapkan agar larangan suap-menyuap dimuat tegas dalam tata tertib konferensi. “Nanti pada Tatib diharapkan agar dimuat dengan tegas, siapa yang terlibat suap menyuap dan menang, maka kemenangannya dinyatakan tidak sah atau batal. Kita minta dengan hormat Ketua PWI Pusat melarang suap-menyuap dalam Konferensi PWI Sumsel nanti.

Sebab, kabarnya Hendry Ch Bangun terpilh pada Kongres ke-25 PWI di Bandung karena dinilai lebih pantas dari incumbent Atal S Depari, bukan karena pemberian uang atau suap-menyuap,” kata Afdhal yang hadir langsung sebagai peserfta Kongres di Bandung bahkan dipercaya sebagai Ketua Komisi B, bidang Program Kerja PWI.

Pada Konferensi PWI Sumsel yang akan dilaksanakan Kamis (1/2/2024) tersebut sudah mendaftar tujuh orang Calon Ketua PWI Sumsel yakni:

  1. Afdhal Azmi Jambak, SH, Pemimpin Redaksi Koran TRANSPARAN MERDEKA dan media online transparanmerdeka.com serta Ketua DKP PWI Sumsel.
  2. Agus Harizal, ST, Pimpinan Redaksi Koran Suara Nusantara dan Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Sumsel.
  3. Dwitri Kartini, SE Ak, (Pemred Sumsek.co).
  4. DR. Hadi Prayogo,M.Ikom (Direktur Sriwijaya Post).
  5. Kurnaidi, (Ketua PWI Perwakilan Musibanyuasin, Pimred Sentral Pos).
  6. HM. Syarifudin Basrie, S.Sos, (anggota DKP PWI Sumsel, owner Agung Pos Group).
  7. Richan Joe (Ketua PWI Perwakilan OKU Selatan).

Ketujuh calon tersebut akan memperebutkan suara 497 pemilih yang berhak memilih. Peraih suara 50 persen ditambah satu akan menang langsung. Namun, jika tidak ada yang meraih suara 50 persen ditambah satu, maka peraih suara terbanyak pertama dan kedua, akan maju ke putaran kedua untuk menentukan siapa yang akan menang.

Baca Juga:   Pj Gubernur Sumsel Rakorsus Bersama Menkopolhukam dan Wamen LHK RI, Bahas Karhutla di Sumsel

Selain Ketua PWI Sumsel, Konferensi juga akan memilih Ketua dan anggota DKP PWI Sumsel. Pemilihan Ketua DKP PWI Sumsel juga dilakukan seperti pemilihan Ketua PWI Sumsel. Ada empat orang yang menjadi calon Ketua DKP PWI Sumsel periode 2024-2029 yakni:

  1. Afdhal Azmi Jambak, SH, Pemimpin Redaksi Koran TRANSPARAN MERDEKA yang juga Ketua DKP PWI Sumsel pengganti antar waktu karena H. Kurnati Abdullah, BBA meninggal dunia.
  2. HM. Syarifuddin Basrie, S.Sos, anggota DKP PWI Sumsel dan Pemimpin Redaksi Agung Pos.
  3. Drs. H. Helmy Marsindang, anggota DKP PWI Sumsel, wartawan Harian NERACA dan owner KORAN RAKYAT.
  4. H. Oktap Riyadi, SH, mantan Ketua PWi Sumsel.

DKP merupakan lembaga yang diisi oleh wartawan yang berpengalaman di pengurus PWI dan mempunyai integritas dan kehormatan baik. DKP akan menjadi tempat anggota PWI diperiksa apabila ada laporan pelanggaran terhadap Kode Etik Jurnalistik (KES) dan Kode Perilaku Wartawan (KPW) PWI. Pada saat Afdhal bersama H. Helmy Marsindang ada anggota bahkan Ketua PWI Perwakilan yang diberhentikan dari anggota PWI dan juga dari posisi Ketua PWI Perwakilan.

Afdhal Azmi Jambak mengharapkan panitia pelaksana mengundang secara patut semua anggota yang berhak memilih. “Jangan hanya melalui group WA saja. Sampaikan undangan langsung kepada yang berhak agar semua anggota biasa PWI yang berhak memilih bisa hadir langsung,” katanya.

Lelaki yang juga advokat ini mengingatkan kepada semua panitia dan calon agar bersikap jujur dan benar. Jangan ada yang membuat dan atau menggunakan surat mandate palsu.

“Kalau ada yang tidak bisa hadir dan tidak mau memberikan mandat, maka jangan coba-coba dibuatkan mandat dengan memalsukan tanda tangan. Sebab, kalau ada yang memalsukan tanda tangan, maka yang bersangkutan bisa dituntut secara pidana. Demikian juga dengan yang menggunakan surat dengan tanda tangan palsu itu, akan masuk penjara jika dilaporkan dan diproses,” pesan Afdhal.

Sebagai mantan Ketua Bidang Humas KONI Sumsel, Afdhal Azmi Jambak mengingatkan agar semua bersikap sportif dan kesatria. “PWI Sumsel itu seharusnya merupakan organisasi besar yang punya pengaruh kuat. Mestinya dipimpin oleh orang yang berani, berintegritas, berwawasan luas dan mau memakmurkan para anggota,” katanya. (*)

 

RIL

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button