Opini

Perkembangan Harga Pangan Strategis di Pasar Utama Kota Palembang dalam Bulan Ramadhan (HBKN) Tahun 2022

Perkembangan Harga Pangan Strategis di Pasar Utama Kota Palembang dalam Bulan Ramadhan (HBKN) Tahun 2022

Oleh: Ir. Muslim, S.E, M.Si
Penulis adalah Analis Pasar Pertanian Ahli Madya

Perkembangan harga pangan eceran dalam bulan Ramadhan 1443 H  di tingkat konsumen mulai minggu pertama awal puasa (Bulan April 2022) sudah menunjukkan kenaikan yang cukup siginifikan, utamanya seperti komoditas pangan strategis seperti : minyak goreng dan daging sapi/kerbau, sedangkan untuk komoditas lain seperti beras, telur ayam ras, dan cabai merah keriting, bawang merah, bawang putih,  serta bahan pangan pokok lainnya yang dibutuhkan masyarakat, meskipun ada kenaikannya masih tergolong wajar.

Berdasarkan hasil monitoring harga harian di tingkat eceran yang dikumpulkan oleh  para enumeratorpanel harga, jika dibandingkan dengan data harga pada bulan yang sama tahun 2021 di Kota Palembang dalam bulan Maret – April 2022 bahwa rata-rata perkembangan harga pangan strategis seperti minyak goreng dan daging sapi/kerbau di tingkat pengecer ( konsumen) pada umumnya mengalami kenaikan yang cukup siginifikan (Coefisien Varian (CV) berkisar 20 – 60 persen). 

Sementara itu komoditas pangan lainnya seperti beras, telur ayam ras, dan cabai merah keriting, bawang merah, bawang putih serta bahan pokok lain yang dibutuhkan masyarakat seperti gula pasir umumnya relatif stabil (CV berkisar 1,5 – 9 persen).

Kenaikan harga pangan seperti Minyak Goreng dan Daging Sapi/Kerbau disebabkan terkait kenaikan harga CPO di pasar internasional serta  stok yang kurang di pasaran. Sedangkan untuk komoditas bawang merah, bawang putih, dan cabai, selain dipicu stok barang kurang  juga disebabkan petani gagal panen yang disebabkan karena tingginya intensitas curah hujan selama 3 (tiga) bulan terakhir, yang menyebabkan tanaman kebanjiran dan serangan hama dan penyakit sehingga petani tidak dapat panen dengan optimal.

Perkembangan kenaikan harga pangan tersebut besar kemungkinan akan berlangsung sampai Hari Raya Idul Fitri dan setelahnya.

Beras Medium.
Rata-rata harga eceran   medium bulan April (Minggu II) sebesar Rp. 9.830/kg, harga tersebut masih diatas HET jika dibandingkan dengan acuan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk wilayah Sumatera Selatan (HET Rp. 9.450/kg). Harga terendah Rp. 9.300/kg dan harga tertinggi di Pasar Km. 5 sebesar Rp. 10.000/kg. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021 maka harga beras medium di Pasar Utama Kota palembang cukup stabil ( CV 5 % – 9 %).

Baca Juga:   "Ada Tangis yang Menghantarkan Kurniadi Menjadi Ketua PWI Sumsel"

Bawang Merah.
Rata-rata harga eceran Bawang Merah pada bulan April (Minggu II) sebesar Rp. 32.600/kg, Harga terendah di Pasar Lemabang sebesar Rp.35.000/kg dan harga tertinggi di Pasar sako sebesar Rp. 37.000/kg. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021 maka harga Bawang Merah di Pasar Utama Kota Palembang cukup stabil ( CV 7,5 % – 9,5 %) .

Bawang Putih.
Rata-rata harga eceran Bawang Putih pada bulan April (Minggu II) sebesar Rp. 35.600/kg, Harga terendah di Pasar Lemabang sebesar Rp.32.000/kg dan harga tertinggi di Pasar sako sebesar Rp. 34.000/kg. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021 maka harga Bawang Putih di Pasar Utama Kota palembang cukup stabil ( CV 7,5 % – 9,5 %) .

Daging Sapi/Kerbau.
Rata-rata harga eceran Daging Sapi/Kerbau pada bulan April (Minggu II) sebesar Rp. 156.600/kg, Harga terendah di Pasar Lemabang sebesar Rp.150.000/kg dan harga tertinggi di Pasar sako sebesar Rp. 165.00/kg. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021 maka harga Daging Sapi/Kerbau di Pasar Utama Kota palembang mengalami kontraksi cukup tinggi l ( CV 25 % – 30,5 %) 


Daging Ayam Ras.
Rata-rata harga eceran Daging Ayam ras pada bulan April (Minggu II) sebesar Rp. 33.665kg, Harga terendah di Pasar Lemabang sebesar Rp.32.000/kg dan harga tertinggi di Pasar sako sebesar Rp. 35.000/kg. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021 maka harga Daging Ayam ras di Pasar Utama Kota palembang cukup stabil ( CV 5,5 % – 9,5 %) .

Rata-rata harga eceran Telur Ayam pada bulan April (Minggu II) sebesar Rp. 33.665kg, Harga terendah di Pasar Lemabang sebesar Rp.21.000/kg dan harga tertinggi di Pasar Km. 5  sebesar Rp. 23.000/kg. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021 maka harga Telur Ayam Ras di Pasar Utama Kota palembang cukup stabil ( CV 5,5 % – 9,5 %) .

Baca Juga:   Aneh Indonesia Sebagai Produsen Alami Krisis Energi

Cabe Merah Keriting
Rata-rata harga eceran Cabe Merah Keriting pada bulan April (Minggu II) sebesar Rp. 34.330/kg, Harga terendah di Pasar Lemabang sebesar Rp.33.000/kg dan harga tertinggi di Pasar sako sebesar Rp. 35.000/kg. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021 maka harga Cabe Merah Keriting di Pasar Utama Kota palembang cukup stabil ( CV 8,5 % – 10,0 %) .

Minyak Goreng Kemasan
Rata-rata harga eceran Minyak Goreng Kemasan pada bulan April (Minggu II) sebesar Rp. 22.600/Liter, Harga terendah di Pasar Lemabang sebesar Rp.21.000/liter dan harga tertinggi di Pasar sako sebesar Rp. 23.000/liter. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021 maka harga Minyak Goreng Kemasan di Pasar Utama Kota palembang mengalami kenaikan yang cukup signifikan atau tidak stabil ( CV 90 % –  110 %) .

Gula Pasir.
Rata-rata harga eceran Gula Pasir pada bulan April (Minggu II) sebesar Rp. 13.665/kg, Harga terendah di Pasar Km. 5 sebesar Rp.13.500/kg dan harga tertinggi di Pasar sako sebesar Rp. 14.500/kg. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021 maka harga Cabe Merah Keriting di Pasar Utama Kota palembang cukup stabil ( CV 6,5 % – 8,0 %) .

Berdasarkan analisis data perkembangan harga pangan menjelang dan saat HBKN maka secara umum harga komoditas pangan relatif cukup stabil, dimana stok atau persediaan komoditas pangan tersebut cukup tersedia. Namun demikian ada beberapa harga jenis komoditas pangan yang perlu dilakukan antisipasi pengendalian harga dan pasokannya yaitu : minyak goreng serta daging sapi/kerbau.

Dalam upaya stabilisasi harga dan pasokan maka kepada semua pemangku kepentingan (stakeholder)  diharapkan :

1) Dapat membantu kelancaran dalam pendistribusian barang, serta tidak ada tindakan yang mengakibatkan kelangkaan barang di pasar.

2) Kepada masyarakat konsumen dihimbau untuk tidak melakukan aksi borong, yang bisa mengakibatkan kenaikan harga pangan. (*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button