JITOE – Meski bulan suci Ramadan belum tiba, namun informasi seputar arus mudik lebaran 2023 sudah ramai diperbincangkan. Diprediksi tahun 2023 ini bakal meledak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dimana penerapan PPKM tidak lagi diberlakukan.
Bahkan, PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah jauh-jauh hari membuka penjualan tiket untuk masa angkutan lebaran sejak 26 Februari 2023 lalu.
Pemerintah pun telah melakukan persiapan dengan men-survei moda transportasi mudik yang digunakan masyarakat.
Sebagaimana diketahui, tradisi mudik lebaran menyebabkan masyarakat dan kendaran-kendaraan tumpah ruah. Kemacetan kemungkinan besar sulit terhindarkan saat jelang Idul Fitri nantinya.
Sehubungan dengan itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah merilis prediksi puncak arus mudik lebaran 2023.
Melalui survei tersebut, melalui BKT (Badan Kebijakan Transportasi) memprediksi puncak arus mudik lebaran 2023 terjadi pada tanggal 21 April 2023 atau H-1 lebaran.
Adapun hasil survei BKT ini menyebutkan bahwa prediksi puncak arus mudik lebaran 2023 akan mengalami lonjakan sebesar 14,3% atau setara dengan 17,7 juta orang, yang mana lonjakan akan mulai terjadi pada H-3 lebaran (19/4/2023).
Sedangkan pergerakan masyarakat diprediksi pada saat mudik nanti meningkat 14,2% atau 123,8 juta dibandingkan mudik Lebaran 2022 lalu yang sebanyak 85,5 juta orang.
Sementara itu, puncak arus balik diperkirakan terjadi pada H+2 (Selasa 25 April 2023) dan diprediksi pergerakan yang masih cukup tinggi hingga H+3 (Rabu 26 April 2023).
“Melihat potensi pergerakan masyarakat yang begitu tinggi pada masa mudik tahun ini, kami bersama pemangku kepentingan terkait akan menyiapkan langkah-langkah antisipasi. Baik berupa penyiapan sarana prasarana transportasi, aspek keselamatan, manajemen rekayasa lalu lintas, dan kebijakan lainnya agar penyelenggaraan mudik tahun ini dapat berjalan dengan selamat, aman, dan terkendali,” kata Budi Karya Sumadi selaku Menteri Perhubungan melalui keterangan tertulis. (*)
Editor: M. Anton