Editor: M. Anton
JITOE – Kepala DLHK Kota Palembang Ahmad Mustain mengkalkulasikan jumlah penduduk Palembang 1,6 juta jiwa jika diasumsikan menghasilkan 0,7kg sampah per hari, maka kota tua ini dapat memproduksi sampah hingga mencapai 1.180 ton per hari.
“Angka kalkulasi ini sesuai regulasi secara nasional,” kata Ahmad Mustain, Senin (20/12/2022).
Menurutnya sampah-sampah itu baru terangkut ke tempat pembuang akhir (TPA) sampah sekitar 800-900 ton per hari. DLHK memprakirakan sisa sampah yang belum terangkut kemungkinan juga dimanfaatkan masyarakat untuk membuat pupuk kompos dan pengelolaan yang dilakukan bank-bank sampah oleh masyarakat.
Di Palembang tercatat 30 bank sampah yang dibina Pemerintah Kota Palembang dan sejumlah perusahaan BUMN di daerah setempat.
Dia menjelaskan petugas DLHK Palembang saat ini baru mengangkut sampah sekitar 800-900 ton per hari ke TPA Sukawinatan dengan 121 armada sampah.
“Sebenarnya dengan jumlah 121 unit armada angkut sampah ini masih belum memadai, namun DLHK terus mengupayakan secara bertahap agar infrastruktur angkutan memadai dan bisa mengangkut produksi sampah yang ada di tengah masyarakat,” katanya sebagaimana dikutip dari Antara.
Upaya sementara dilakukan DLHK Palembang bekerja sama dengan badan usaha lain untuk mengangkut sampah.
Upaya lain Pemerintah Kota Palembang bekerja sama dengan PT Indo Green Power akan membangun konstruksi proyek pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) yang dimulai pada 2023.
“Proyek PSEL atau Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) ini dalam kajian jual-beli listrik oleh PLN sudah dinyatakan lulus dan layak. Kami saat ini juga sedang melakukan analisis dampak lingkungan (amdal). Ini menjadi sebuah solusi kami untuk mengatasi sampah,” katanya
Ia mengimbau masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya dan tidak lagi menggunakan kantong plastik untuk berbelanja sehingga bisa menekan produksi sampah guna menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat. (*)