PalembangSUMSEL

Ratu Dewa: Pendapatan Palembang dari Sektor Retribusi Tahun 2023 Tidak Capai Target

JITOE.com, Palembang – Sumber pendapatan Kota Palembang dari sektor retribusi di tahun 2023, belum mencapai target yang ditetapkan.

Pj Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, mengungkapkan hal ini saat menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Palembang Tahun 2023, Sabtu (30/03/2024).

Menurutnya, pencapaian target retribusi masih rendah, hanya sekitar 60 persen, dan hal ini dipengaruhi oleh beberapa sektor retribusi yang rata-rata capaiannya juga rendah.

Pendapatan asli daerah (PAD) pada tahun 2023 ditargetkan mencapai Rp1.445.963.304.981, tetapi yang terealisasi hanya Rp1.442.397.865.846,96 atau sekitar 99,75 persen. Dari sektor Pajak Daerah, target yang sangat baik berhasil dicapai dengan terealisasi sebesar 101,56 persen dari target.

Baca Juga:   Pj Gubernur Fatoni Ajak Masyarakat Bersama Rawat dan Promosikan Museum

“Dari sektor Retribusi Daerah ditargetkan Rp68.737.000.000 terealisasi 46.249.836.522 atau 67,29 persen,” kata Ratu Dewa.

Di sisi belanja, dari rencana sebesar Rp4.540.518.436.557 hingga 31 Desember 2023, yang terealisasi hanya Rp4.075.922.618.960,4 atau sekitar 89,77 persen. Realisasi ini termasuk belanja koperasi, belanja modal, dan belanja tidak terduga.

Ratu Dewa menyatakan bahwa hal ini akan menjadi bahan evaluasi, dan sisa anggaran (Silpa) akan dimanfaatkan kembali setelah dibahas oleh komisi.

Ketua DPRD Kota Palembang, Zainal Abidin, menyatakan bahwa setelah mendengarkan LKPJ Walikota Palembang Tahun 2023, DPRD Kota Palembang akan membahasnya di komisi-komisi terkait.

Baca Juga:   Gunakan Sepeda Motor Agus Fatoni dan Ratu Dewa Pastikan Kelancaran Pemilu 2024 di Tiap TPS

“Ini akan dibahas di semua komisi, setelah itu akan disampaikan kembali dalam rapat paripurna mendatang, diharapkan ini menjadi evaluasi bagi Pemkot Palembang kedepannya,” katanya.(*)

BRITABRITA | PITRIA

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button