OlahragaPalembangSUMSEL

Sumsel Buat Buku Sejarah KONI

Reporter: Arie
Editor: Ahmad S

JITOE – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Selatan Sumsel (Sumsel) menyelenggarakan Diskusi Penyusunan dan Pembuatan Buku Kiprah KONI Sumsel 2004-2024, berlangsung di Karang Anyar Room Hotel Swarna Dwipa Palembang, Senin (19/22/2022).

Dalam laporannya Ketua Panitia Diskusi Kawar Dante menyebutkan, kegiatan yang dilaksanakan dan dimulai pukul 15.00 WIB itu sangat penting mengingat buku yang akan diterbitkan ini membutuhkan banyak data peristiwa, catatan sejarah perjuangan para pelatih, atlet dan pengurus yang patut dihargai. Dan dapat dijadikan motivasi untuk membangun prestasi olahraga dan organisasi keolahragaan yang lebih maju serta bertanggung jawab.

Ditetapkannya kurun waktu 2004-2024 sebagai materi tulisan yang akan dibukukan, menurut Dante pada masa inilah dunia olahraga di Sumatera Selatan mengalami pencerahan yang merupakan Periode Emas. “Dimana para pemimpinnya mempunyai kapasitas nasional dan internasional, kegiatan olahraganya sampai ke mancanegara, begitu pula prestasi atletnya sudah mampu berbicara di kancah nasional dan internasional.

Dante mengungkapkan, untuk menulis dan menyelesaikan buku yang bertajuk “Kiprah KONI Sumsel 2004-2022 Menuju Sumsel Maju” ini, KONI Sumsel menggandeng dan mempercayakannya kepada Wartawan Senior DR. (HC) Helmi Apri. HZ.

“Helmi Apri merupakan wartawan yang sudah mulai menggeluti jurnalis sejak 1970’an hingga saat ini, dan sejumlah buku karya jurnalistik serta seni telah dia tulis dan diterbitkan,” ujar Dante.

Baca Juga:   Setiap ASN IKN dapat 1 Unit Apartemen dan Fasilitas Khusus

Dante berharap, buku yang akan diterbitkan KONI Sumsel ini dapat memperkaya khazanah dan menjadi ‘Tinta Emas’ perjalanan sejarah dunia olahraga Sumsel. Disamping itu, bermanfaat untuk perkembangan dan kemajuan olahraga di daerah ini. Terutama bagi atlet, pelatih dan pengurus KONI Sumsel.

Dalam kesempatan itu hadir Ketua Umum KONI Sumsel Periode 2020-2024 Hendri Zainuddin, Wakil Ketua Umum V Dennie Zainal, Nasrun Umar, pengurus KONI Sumsel dan beberapa pengurus KONI kabupaten/kota di Sumsel.

Semula, baik Rosihan Arsyad, Syahrial Oesman dan Alex Noerdin menyatakan kesiapannya untuk hadir dan mendukung kegiatan ini, namun mengingat faktor fisik dan kondisi masing-masing akhirnya membatalkan hadir.

Pada acara dialog berlangsung, Hendri Zainuddin, Nasrun Umar dan Dennie Zainal mengungkap sekelumit data-data atlet dan pelatih serta kondisi organisasi KONI Sumsel. Berikut pengalaman-pengalaman yang mereka lalui selama menggeluti organisasi induk olahraga itu, demi mengangkat nama daerah.

Baca Juga:   Gunakan Sepeda Motor Agus Fatoni dan Ratu Dewa Pastikan Kelancaran Pemilu 2024 di Tiap TPS

Terungkap, dari masalah dana pembinaan hingga hak-hak atlet yang kurang mendapat perhatian, menjadikan prestasi atlet Sumsel merosot dari tahun ke tahun. Padahal, menurut Nasrun Umar, baik atlet maupun pelatih di Sumsel cukup banyak dan mumpuni.

Nasrun berharap, usai penerbitan buku Kiprah KONI Sumsel 2004-2024, organisasi ini akan melanjutkan penerbitan buku sejarah tentang atlet-atlet Sumsel dari masa ke masa. “Termasuk menerbitkan buku sejarah olahraga di Sumsel,” ujar Nasrun.

Beliau optimis, kedua buku yang dicita-citakan akan digarap setelah penerbitan buku Kiprah KONI Sumsel dapat terealisir.

Nasrun menyayangkan bila sejarah atlet dan olahraga di Sumsel tidak pernah diterbitkan. “Hal ini akan menyebabkan tenggelamnya sejarah olahraga di daerah ini. Padahal tidak sedikit prestasi yang telah ditorehkan,” ujar Nasrun.

Nasrun mengingatkan, pentingnya sejarah dan prestasi olahraga Sumsel dibukakan sejak dini. Mengingat, kata Nasrun, para pelaku sejarah olahraga sudah mulai uzur dan berkurang. “Khawatirnya, database dan catatan-catatan peristiwa penting itu akan hilang dan tidak terserap,” ungkapnya. (*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button