Tiga Calon Direktur Polsri Bakal Bersaing Suara di Kemendikbudristek
Jitoe.com – Palembang
Setelah menyampaikan visi, misi, dan program kerja, lima bakal calon (balon) Direktur Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) periode 2024-2028, akhirnya terpilih tiga calon yang akan ikut dalam tahap pemilihan.
Kegiatan tahapan penyaringan itu sendiri berlangsung secara tertutup di ruang Aula Gedung Kantor Pusat Administrasi Polsri, Kamis (20/6/2024).
Lima balon Direktur Polsri yang mengikuti penyaringan masing-masing, Dr Evada Dewata, SE, MSi, Ak, Ir Irawan Rusnadi, MT, Dr Heri Setiawan, SE, MAB, Ibrahim, ST, MT, dan Prof Dr Yohandri Bow, ST, MS.
Setelah dilakukan penyaringan oleh seluruh anggota Senat Polsri dengan total suara sebanyak 31 suara sah dari 33 surat suara Senat, didapat tiga Balon Direktur yang meraih suara tertinggi.
Hasil perhitungan suara penyaringan Balon Direktur Polsri itu, perolehan suara masing masing, Ir Irawan Rusnadi, MT meraih 9 suara, Dr Heri Setiawan, SE, MAB meraih 8 suara, dan Dr Evada Dewata, SE, MSi. Ak memperoleh 7 suara.
Sedangkan Dua Balon Direktur Polsri yang tidak lolos Ibrahim, ST, MT dengan perolehan 6 suara dan Prof Dr Yohandri Bow, ST, MS yang hanya mendapat 1 suara.
Dua surat suara tidak sah lantaran salah satu anggota Senat berhalangan hadir dan satu surat suara kosong atau tidak memilih.
Zainuddin, ST, MT, ketika jumpa pers (14/6/2024) mengungkapkan, tahap Pemilihan untuk mendapatkan Calon Terpilih Direktur Politeknik Negeri Sriwijaya Periode 2024-2028 direncanakan pada tanggal 8 – 19 Juli 2024, tetapi waktunya masih tentatif, menyesuaikan waktu Mendikbudristek atau Kuasa Menteri Pada Tahap Pemilihan nantinya.
“Yang memiliki hak suara adalah Anggota Senat dan Menteri dengan komposisi hak suara Senat sebesar 65% dan hak suara Menteri sebesar 35% dari total suara untuk memilih Calon Direktur Politeknik Negeri Sriwijaya periode 2024-2028,” jelasnya ketika itu.
Diketahui dari daftar nama yang lolos penyaringan itu, tidak ada lagi nama 3 Balon lama yang sempat diusulkan ke Kementrian untuk dipilih pada seleksi pemilihan Direktur Polsri sebelumnya.
Dalam jumpa pers yang dipimpin Zainudin didampingi Sekretaris Dra. Nurul dan humas, Edi Aswan pada (14/6/2024) di Polsri, ketika disinggung kenapa dari 9 nama yang mendaftar, tetapi 3 peserta lama yang sempat diajukan ke Kemendikristek untuk dipilih tidak masuk pada penjaringan 5 peserta, Panpel tidak menjelaskan. Begitupun ketika ditanya ada berapa tanggapan masyarakat yang masuk yang memberikan tanggapan rekam jejak para Balon, juga tidak ada keterangan.
Terhadap peroses penyaringan itu, Ketua Senat Polsri, Dicky Seprianto, ST, MT, IPM, kepada wartawan (20/6/2024) mengatakan, pihaknya segera akan memberikan nama-nama calon Direktur ke Mendikbud Ristek, mereka akan melakukan penelusuran rekam jejak, sebelum dilakukan tahap selanjutnya yaitu tahap pemilihan.
Ditargetkan Juli sudah pelantikan, karena 30 Juli, Pelaksana Tugas Direktur Politeknik Negeri Sriwijaya sudah habis masa jabatannya,” katanya.
Harapan mereka Direktur yang terpilih nanti adalah sosok leadership yang tangguh yang mau mengabdi dan berkorban, karena Polsri yang saat ini memiliki 36 Prodi, ada kampus Banyuasin, Keramasan, Sungai Sahang kemudian Prodi di luar kampus utama. Diharapkannya juga, Direktur baru nanti harus mampu menghimpun SDM dan Tim yang tangguh, mampu memilah mana masalah pribadi, kantor, mana prioritas dan mana yang tidak prioritas. Apalagi jumlah mahasiswa saat ini telah lebih dari 10.000 dan dosen lebih dari 500. Kemudian tantangan pengelolaan Polsri yang saat ini sudah berubah dari Satker menjadi Satker BLU.
Sejumlah dosen Polsri yang dimintai tanggapan terkait proses penyaringan yang sudah menghasilkan 3 kandidat calon yang akan dipilih memberikan beragam tanggapan.
“Semoga saja dalam menentukan calon yang akan dipilih menjadi direktur nanti memang calon yang mempunyai rekam jejak yang baik serta memiliki wawasan dan kemampuan memimpin dan merangkul semua pihak,” kata dosen senior yang namanya enggan ditulis pada (20/6/2024).
Dikatakannya, namun apakah rekam jejak, wawasan dan integritas yang lebih diutamakan dalam penentuan pemilihan direktur nantinya, itu semua kita tidak tahu. Katanya seolah bertanya.
Sementara salah seorang dosen tidak tetap di sana berharap agar direktur tetpilih nanti bukan direktur pesanan.
“Harapan kami agar direktur yang dipilih nanti memang betul betul calon yang berintegritas dan berwawasan. Bukan dipilih sekedar didukung oleh kelompok tertentu untuk kepentingan tertentu pula,” kata dosen tidak tetap itu mengharap.