OKUSUMSEL

Tiga Hari Hilang, Guru Honorer Ditemukan Tewas Mengapung di Sungai Ogan

JITOE.com, Baturaja, OKU – Tiga hari hilang, guru honorer sekolah dasar Gajah Sakti Kasui Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung, Candra Yuzuwa Andesta bin Amirudin (35) ditemukan tewas mengapung di Sungai Ogan dalam kawasan Desa Keban Agung Kecamatan Semidang Aji OKU oleh Sairin bin Tohin (63), Kamis sore (27/07/2023) sekira pukul 17.45 WIB.

Kepala Kepolisian Resort Ogan Komering Ulu (Kapolres OKU) AKBP Arif Harsono, S.I.K, M.H didampingi Kasat Intelkam Polres OKU AKP Hendry Antonius, S.H dan Kapolsek Semidang Aji Ipda Hartomi melalui Kasi Humas Polres OKU AKP Budi Santoso, S.H kepada wartawan, Kamis (27/07/2023), mengatakan, menurut keterangan Saksi Sairi bin Tohin (63), Pekerjaan Tani yang menemukan jenazah Candra Yuzuwa Andesta (CYA) mengapung di Sungai Ogan, ketika sore itu Sairi sedang menjala/mencari ikan di sungai, tiba-tiba melihat benda mengapung di permukaan air Sungai Ogan yang mirip seperti sesosok mayat. Karena penasaran Saksi Sairi mendekati benda terapung itu dan alangkah kagetnya ketika tahu benda terapung itu adalah sosok manusia sudah tidak bernyawa lagi.

Baca Juga:   Kasus Sumur Minyak Ilegal di Sumsel Meningkat Drastis Sepanjang Tahun 2023

Selanjutnya Saksi Sairi mencari pertolongan pada masyarakat sekitar dan kemudian melaporkan penemuan mayat itu ke Kepolisian Sektor (Polsek) Semidang Aji.

Sekira pukul 18.20 WIB keluarga korban mendatangi tempat jenazah ditemukan, setelah melihat ciri-ciri korban sama dengan pada saat korban terakhir terlihat dan pihak keluarga korban menyatakan memang benar bahwa korban yang hanyut merupakan anggota keluarganya yang sempat hilang pada hari Selasa (25/07/2023).

Selanjutnya pihak keluarga korban sepakat untuk langsung membawa jenazah ke kediaman keluarga korban di Desa Panggal-Panggal Kecamatan Semidang Aji OKU.

Sekira pukul 18.45 WIB Kasat Intelkam Polres OKU AKP Hendry Antonius, S.H, Kapolsek Semudang Aji Ipda Hartomi beserta Camat Semidang Aji Dicky Tirta, S.I.P, M.Si mengunjungi kediaman keluarga korban di desa tersebut.

Dari hasil koordinasi dengan pihak keluarga korban bahwa, sebelumnya korban sempat bekerja di Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung Selatan, kemudian dikarenakan korban sering sakit-sakitan, pihak keluarga meminta korban untuk pulang dengan tujuan untuk berobat dengan keluhan sakit kelenjar getah bening.

Baca Juga:   Pemkot Palembang Salurkan Bansos Beras 5Kg ke Masyarakat Miskin

Dengan telah ditemukannya korban, selepas ba’da Sholat Isya’ jenazah korban dimandikan dan kemudian dikebumikan pada malam itu juga (Kamis malam Jum’at) di tanah milik keluarga yang berada di belakang rumah korban.

Setelah diberi penjelasan, pihak keluarga bersedia untuk membuat surat pernyataan yang menyatakan tidak akan melakukan outopsi dan membenarkan bahwa korban memang benar adalah anggota keluarganya yang sempat hilang pada hari Selasa (25/07/2023), dalam surat pernyataan itu juga keluarga korban telah menerima dengan adanya musibah tersebut dan tidak bersedia dilakukan outopsi serta meyakini bahwa korban memang benar adalah keluarganya yang sempat hilang selama tiga hari.

Dikatakan AKP Budi Santoso, dengan ditemukannya korban yang mengapung di Sungai Ogan berkemungkinan korban pada saat berjalan di pinggir sungai, penyakit kelenjar tiroid korban kambuh sehingga menyebabkan korban terpeleset dan hanyut terbawa arus Dungai Ogan.(*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button