Teknologi

Upaya Stasiun Radio dalam Persaingan Bisnis di Era Digital

Oleh: Anyelir Putri Rahayu

Saat ini dunia sudah sangat pesat dan canggih. Generasi anak muda yang kita sebut dengan generasi Z sudah sangat inovatif. Kita ambil contoh saja, sekarang telah hadir produk-produk dan strategi pemasaran baru untuk melancarkan kegiatan bisnis yang menguntungkan. Seperti, aplikasi berbelanja online, aplikasi streaming film dan lain-lain yang sangat mudah diakses dengan harga yang terjangkau untuk berlangganan.

Hal ini menjadi tantangan untuk perusahaan yang bergerak di bidang media apalagi stasiun radio. Selain dengan pesatnya teknologi, radio juga dianggap telah kadaluwarsa karena ada banyak media online yang menyajikan informasi dan hiburan dengan video visual, sehingga tak banyak orang lebih memilih untuk melupakan siaran radio dan beralih ke sosial media untuk memperoleh informasi dan hiburan.

Radio merupakan alat komunikasi yang canggih dengan menghubungkan wilayah yang lebih luas dan dengan kondisi apapun. Secara umum, radio adalah suatu alat yang menggunakan gelombang elektromagnetik untuk membawa sinyal dan mengubah gelombang radio menjadi suara (bunyi). Gelombang ini menyebar melalui udara dan ruang. Sekitar 20 tahun lalu, radio sangat popular sama seperti gadget pada zaman sekarang ini. Orang-orang mendengarkan radio untuk program komersial seperti komedi, drama, musik dan berita.

Namun, semenjak ada penemuan baru yaitu televisi, orang-orang lebih memilih untuk menonton tayangan komersil di televisi karena selain suara, orang-orang dapat melihat gambar yang bergerak atau yang kita sebut dengan video. Masa-masa inilah yang membuat banyak stasiun radio tutup usia dan memilih untuk beralih ke stasiun televisi. Namun, tidak sedikit juga stasiun radio yang memilih untuk mempertahankan siarannya dan berpikir secara inovatif agar dapat menegakkan kembali kejayaan stasiun radio mereka.

Seiring berjalannya waktu, stasiun televisi pun ikut mengalami krisis apalagi di zaman sekarang di mana orang lebih tertarik pada hiburan yang kontroversial, berita yang cepat dan dapat memenuhi segala kebutuhan baik dalam jasmani dan rohani, maka munculah media online yang hanya bisa diakses apabila memiliki jaringan internet. Media online hadir untuk memuaskan hasrat kebahagian. Selain itu, media sosial yang kita sebut sekarang ini menciptakan inovasi yang membuat para pengguna tidak lagi merasa kesepian, orang-orang bisa menumpahkan opini, ide, mengkritik bahkan berhubungan dengan orang baru yang jauh sekalipun. Hal itu membuat stasiun radio semakin jauh ketinggalan sehingga mau tidak mau mereka harus lebih berpikir keras untuk menciptakan inovasi agar tidak ketinggalan zaman.

Baca Juga:   Apa Sih Askew? Fitur Rahasia Google Viral di TikTok, Ini yang Perlu Kamu Tahu!

Menurut Hendrawan Prasetyo dalam jurnalnya yang berjudul “Upaya Mempertahankan Bisnis Radio Siaran di Tengah Kemajuan Teknologi”, mengatakan ada hal yang unggul dalam radio yaitu jaringan. Media online yang hanya bisa diakses dengan jaringan internet kadang-kadang menjadi kendala bagi banyak orang. Misalnya saja, daerah-daerah terpencil yang belum terjangkau oleh keberadaan jaringan internet, mereka tidak bisa mengakses dan otomatis tidak bisa menikmati media online.

Berbeda dengan radio. Awalnya radio memanfaatkan frekuensi udara yang menghantarkan sinyal-sinyal analog ke masing-masing pesawat radio. Sehingga, orang-orang bisa menikmati radio walaupun tidak adanya jaringan internet.

Hal itulah yang membuat beberapa stasiun radio melayangkan strategi bisnisnya. Mereka melakukan penyesuain diri dengan pola-pola bisnis modern dan memunculkan radio internet.

Radio internet merupakan layanan penyiaran radio yang ditransmisikan melalui internet, namun juga bisa dinikmati dalam bentuk offline. Platform radio internet juga bisa dijumpai di webcast seperti I-tunes, winamp, win media players dan software lainnya.

Baca Juga:   Android Versus iPhone Mana yang Terbaik dari Sisi Keamanan?

Dengan menerapkan strategi bisnis modern, radio internet dapat bertahan sampai sekarang. Seperti yang kita ketahui ada banyak stasiun radio yang masih terus mengepakan sayapnya di industri pesat ini. Contohnya, Orban FM, Sriwijaya radio, RRI Palembang, dan sebagainya.

Dalam salah satu stasiun radio di Palembang yaitu Orban FM. Mereka menggunakan strategi pemasaran dengan cara menyediakan fanspage seperti instagram, facebook, youtube, dan website agar memperluas jangkauan pendengar dan sebagai salah satu upaya komersil. Stasiun radio ini juga membuka iklan atau promosi untuk pemasukan mereka. Selain menyediakan layanan streaming online dan offline, radio modern ini juga menyediakan layanan “Request lagu/kirim salam” melalui whatsapp atau telpon seluler.

Strategi pemasaran mereka juga dilihat dari pemetaan usia di mana segmen yang mereka hadirkan bertujuan untuk anak-anak muda. Program yang mereka siarkan yaitu: Semangat Pagi, Jajan Orban, Orban Gratis Ongkir, Mantap Jiwa dan Zona Nyaman.

Kesimpulannya, bahwa radio di zaman yang pesat teknologinya, masih sangat relevan untuk semua kalangan termasuk anak muda. Apalagi di zaman sekarang yang sangat mudah menyebarkan berita-berita hoax di media sosial. Radio seharusnya hadir untuk melakukan perbaikan dalam penyimpangan berita-berita hoax dengan memberikan berita-berita yang aktual. Selain itu, radio harus terus mengeluarkan inovasi segmentasi sehingga orang-orang yang awalnya tidak mengenal apa itu siaran radio bisa sangat tertarik untuk mendengarkan radio. (*)

Daftar Pusaka
– Prasetyo, Hendrawan. “Upaya Mempertahankan Bisnis Radio Siaran Di Era Kemajuan Teknologi Informasi (Studi Pada Empat Perusahaan Radio Siaran di Kabupaten Kebumen).” Fokus Bisnis: Media Pengkajian Manajemen Dan Akuntansi 18.2 (2019): 50-57.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button